Gula aren dari Pacitan sukses menembus pasar Eurasia. (Foto: Kementan)

Pacitan, MNEWS.co.id – Gula aren yang diproduksi perempuan asal Desa Temon Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, bernama Mega tembus pasar Eropa setelah diikutkan kurasi produk UMKM ke pasar Turki. Negara di kawasan Eurasia kepincut gula aren bentuk mini cube atau kubus mini yang sudah diproduksinya sejak beberapa tahun lalu.

Awalnya Mega memproduksi gula aren tersebut secara mandiri. Dalam memproduksi gula tersebut, dia hanya dibantu beberapa orang terdekatnya. Namun berkat inovasinya yang mengemas gula aren dalam bentuk kubus mini yang unik, ternyata menarik minat pembeli. Bahkan, di saat pendemi Covid-19, ketika banyak usaha gulung tikar, namun gula aren produksi Mega malah kebanjiran order alias pesanan.

Dikutip dari Antara, sebagian besar pesanan produksi gula aren miliknya justru datang dari luar Pacitan karena usahanya juga aktif menggunakan marketplace atau toko online. Karena banyaknya pesanan sekaligus ingin memperluas usahanya, Mega akhirnya membentuk kelompok usaha tani.

Tanpa disangka, usahanya mendapat dukungan dari pemerintah Kabupaten Pacitan, dengan memberikan fasilitas kemudahan perizinan dan edukasi sampai dia berhasil membentuk usahanya sendiri dengan nama CV Temon Agro Lestari.

Usahanya tak mengkhianati hasil. Berkat ketekunannya, usahanya terpilih menjadi penerima manfaat kompetitif program YESS dari Kementerian Pertanian yang membuat bisnisnya semakin prospektif.

Ia pun menggunakan modal hibah dari program tersebut untuk keperluan pembelian alat produksi dan alat pendukung pemasaran guna pengembangan kapasitas dan jenis produksi gula arennya. Bahkan kini produknya sudah terlabeli halal sehingga bisa menembus pasar yang lebih spesifik.

Tak berhenti sampai di sana, belum lama ini Dinas Koperasi bersama OK OCE Ina Makmur membuka kurasi produk UKM se-Kabupaten Pacitan. Dari 16 peserta UMKM yang lolos hanya 6 UMKM, salah satunya produk gula aren mini cube milik Mega dan berhasil lolos untuk dikurasi masuk ke pasar Turki.

Konsep keberlanjutan rupanya menjadi latar belakang usaha Mega semakin lestari. Inovasi bisnisnya menjadi menarik karena Mega tidak melulu fokus pada penjualan produk menjadi gula aren tetapi dia bersama kelompok taninya juga melestarikan pohon-pohon aren di sekitar wilayah tempat usahanya.

Mereka menyadari dari pohon-pohon aren inilah nafkah itu mengalir dan memberikan kehidupan berupa kelompok mata percaharian. Dari sana mereka mampu mencetak banyak produk berbasis gula aren.

Sementara itu, pasar gula aren saat ini juga semakin terbuka luas, sehingga ke depan dia akan sangat memikat konsumen termasuk juga untuk alasan kesehatan. Faktanya, produk pangan imbuhan yang diproduksi dari pohon-pohon aren di Indonesia ternyata sudah sangat populer di Eropa sejak zaman penjajahan Belanda. Jadi wajar ketika pesona gula aren sangat menjanjikan terlebih untuk pasar Eurasia dan Eropa lantaran ikatan kesejarahannya yang juga tinggi.