Ilustrasi UMKM. (Foto: M. Bagus Khoirunas)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19, dukungan diberikan untuk UMKM hingga tenaga kesehatan. Sandiaga mengatakan saat ini 60 persen ekonomi Indonesia ditopang oleh UMKM.

“Kali ini UMKM dalam kondisi sangat prihatin lebih dari 50 persen UMKM kita terdampak pandemi bahkan secara negatif sampai ke dampak yang ekstrem,” katanya.

Sandiaga memaparkan saat ini sudah ada program perlindungan sosial bagi UMKM. Mulai 2021, UMKM akan coba kita didik dengan program yang memberdayakan sampai dengan desa wisata.

“Ada satu gerakan, kami sedang menggagas pasukan cokelat karena banyaks ekali fasilitas dan destinasi wisata kita ini di tengah pandemi tidak terawat. Pasukan ini bida menjadi sesuatu untuk memberdayakan, membuka peluang usaha, dan kerja bagi masyarakat,” tambahnya.

Dalam mendukung  industri pariwisata juga dilakukan untuk merespons kepedulian terhadap para tenaga kesehatan. “Ini kita lagi bentuk dukungan industri pariwisata untuk tenaga kesehatan dan program bantuan pokok dalam bantuan kerja sama dengan kemensos dan lembaga lain,” ungkap Sandiaga.

Sebelumnya, Sandiaga juga memastikan untuk melanjutkan program reaktivasi industri perhotelan sebagai lokasi akomodasi bagi tenaga kesehatan. Begitu juga dengan lokasi isolasi pasien konfirmasi tanpa gejala (gejala ringan).

 “Saya ingin meyakinkan kepada seluruh pihak, masyarakat, bahwa pemerintah akan melanjutkan dan memperluas, memperbanyak jumlah bantuan kamar untuk tenaga kesehatan dan juga untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala serta karantina,” jelas Sandiaga.

Pada 2020, dukungan akomodasi untuk tenaga kesehatan dan pasien konfirmasi tanpa gejala dari Kemenparekraf dilakukan di tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Bali, dan Kalimantan Selatan. Total terdapat 19 hotel dengan 2.567 kamar yang terdiri dari 1.699 kamar untuk tenaga kesehatan dan 868 kamar untuk isolasi mandiri pasien konfirmasi tanpa gejala dengan anggaran Rp109,775 miliar.

Untuk program dukungan pada 2021, Sandiaga mengatakan akan menunggu jumlah kebutuhan dan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan dan juga pemerintah daerah. Sandiaga menuturkan juga akan bekerja sama dengan PHRI, yang siap memberikan dukungan secara maksimal.

“Jumlahnya sekarang sedang dihitung berdasarkan referensi dari kementerian kesehatan, Pak Wagub (DKI Jakarta) kita tunggu juga datanya karena kita akan tingkatkan secara masif untuk menanggulangi situasi Covid-19 yang meningkat. Berkoordinasi dengan PHRI mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar,” pungkasnya.