Digitalisasi UMKM di Masa Pandemi: Bangkitnya Produk Lokal Indonesia
Pelaku UMKM Yogyakarta, Tutty Fetrianingsih, menunjukkan kerajinan produksinya yang dipasarkan melalui online marketplace, di galeri Kana Shibori, Yogyakarta, Sabtu (15/8/2020). (Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Jakarta, MNEWS.co.id – Gerakan “Bangga Buatan Indonesia” yang diluncurkan pada 14 Mei 2020 lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meningkatkan jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terhubung dengan platform digital dan menjadi momentum bangkitnya produk lokal Indonesia.

Bila sebelumnya UMKM yang sudah terhubung wadah digital sebanyak 8 juta unit UMKM atau sekitar 13 persen, melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia, ditargetkan adanya tambahan 2 juta UMKM hingga akhir tahun 2020.

Sebagai gerakan nasional, Bangga Buatan Indonesia menanamkan semangat solidaritas dan gotong royong dari UMKM untuk UMKM Indonesia.

Dengan gerakan ini, pemerintah mendorong masyarakat untuk memberdayakan dan membeli produk buatan dalam negeri, terutama produk hasil UMKM.

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, per 15 September 2020, program Bangga Buatan Indonesia diperkirakan telah berhasil menambah sejumlah 2.255.711 pelaku UMKM untuk onboard ke ranah marketplace, atau melebihi dari target awal yang ingin dicapai. 

Dengan penambahan ini, total UMKM yang onboard ke digital platform saat ini berjumlah sekitar 15,9%, naik dari 13% sebelum program Bangga Buatan Indonesia digulirkan.