Ilustrasi belanja online. (Foto: Freepik/william Potter).

Jakarta, MNEWS.co.id – Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menyambut baik rencana subsidi Rp500 miliar dari pemerintah untuk mendongkrak masyarakat berbelanja di marketplace. Dana itu diberikan untuk berupa gratis ongkos kirim bagi pembelian produk pada saat belanja online menjelang Lebaran.

“Kami tentu menyambut baik rencana pemerintah ini. Ini bentuk dukungan nyata pemerintah dalam mendorong perekonomian masyarakat,” kata Ketua Umum idEA Bima Laga.

Menjelang Lebaran kebutuhan masyarakat semakin tinggi. Dengan adanya subsidi biaya ongkir gratis dari pemerintah diharapkan dapat meningkatkan penjualan atau transaksi bagi indistri digital.

Bima menyakini, kebijakan tersebut akan memberi dampak positif bagi industri digital, meski efek secara jangka pendek belum bisa diproyeksikan, mengingat hal tersebut tergantung dari mekanisme pelaksanaan di lapangan.

Pemerintah akan mengadakan program Hari Belanja Online Nasional di akhir bulan Ramadan (Harbolnas Ramadan). Program ini bertujuan untuk mendorong konsumsi masyarakat guna mendukung pemulihan ekonomi nasional tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program ini akan diselenggarakan selama lima hari mulai H-10 sampai dengan H-6 menjelang Idulfitri. Pemerintah akan memberikan subsidi biaya ongkos kirim gratis.

Dalam memberikan subsidi biaya ongkir gratis ini pemerintah menyiapkan Rp500 miliar. Pemerintah juga akan bekerja sama dengan asosiasi, platform digital, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), produsen lokal, serta para pelaku logistik lokal.

Pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan peningkatan konsumsi pada Ramadan dan Idulfitri 2021. Salah satunya adalah dengan mewajibkan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan swasta dan Gaji ke-13 dan THR untuk ASN/ TNI/ Polri.

“Pemerintah menetapkan kebijakan untuk mewajibkan pembayaran THR kepada karyawan. Melalui pemberian THR dan Gaji ke-13 tersebut diperkirakan bisa menghasilkan potensi untuk konsumsi sebesar Rp215 triliun,” ungkapnya.