Peserta Borobudur Marathon 2019 di garis start dan finish, Minggu (17/11/19). (Foto: Faizal M Affan)
Peserta Borobudur Marathon 2019 di garis start dan finish, Minggu (17/11/19). (Foto: Faizal M Affan)

Magelang, MNEWS.co.id – Gelaran Borobudur Marathon 2019 berlangsung sukses dan meriah, Minggu (17/11/19). Sebanyak 10.900 pelari dari 35 negara, termasuk diantaranya 350 pelari internasional, berhasil menyelesaikan lomba dengan tiga rute, yakni marathon 42 km, half marathon 21 km dan 10k.

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah mengatakan, bahwa masyarakat begitu antusias dalam menyambut acara tahunan ini. Salah satunya di sepanjang jalan, masyarakat menyambut para pelari dengan berbagai kesenian.

Sepanjang jalan tersebut juga terdapat jaran kepang, tari barongan dan tari-tari tradisional lainnya. Ganjar pun beberapa kali menyempatkan menari dengan anak-anak dan mengajak para peserta lain untuk bergabung.

“Masyarakat begitu antusias, mereka menampilkan seni, budaya, kuliner dan cerita-cerita menarik yang tidak ditemui dalam ajang lomba marathon lainnya. Ini keren, anak-anak dilibatkan,” katanya.

Ganjar menceritakan, saat lomba lari Ia bertemu dengan seorang peserta yang berlari dengan mendorong kursi roda anaknya. Si anak yang menyandang disabilitas juga tampak begitu semangat mengikuti lomba. Selain itu, ada juga empat perempuan pengidap kanker yang semangat mengikuti lomba. Keempatnya semangat untuk melawan penyakitnya itu dengan berlari.

Kegiatan Borobudur Marathon tahun ini, semakin meriah dan terorganisir dengan baik. Pihaknya optimis, Borobudur Marathon 2019akan menjadi marathon terbaik di Indonesia.

“Kita dorong agar ini menjadi best marathon di Indonesia. Memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki termasuk lebar track. Saya sudah bicara dengan pemerintah pusat, kementerian PUPR sudah siap membangun. Mudah-mudahan tahun depan sudah dibangun dan menjadi lebih baik lagi,” katanya.

Ganjar memaparkan mengenai pengembangan kawasan Borobudur sebagai destinasi wisata unggulan, kegiatan semacam ini harus sering diadakan karena banyaknya wisatawan lokal maupun mancanegara yang hadir.

“Beberapa waktu lalu kami sudah menggelar Tour de Borobudur dan beberapa event besar lain. Mudah-mudahan akan lebih banyak lagi, termasuk permintaan untuk menggelar dualthon dan trialthon yang banyak diminta para komunitas. Mudah-mudahan dapat kita realisasikan,” tambahnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemsaran Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, Borobudur Marathon merupakan event yang selalu ditunggu masyarakat. Tak hanya dalam negeri, peserta dari luar negeri juga selalu menantikan gelaran tahunan ini.

“Saya usul ke Pak Ganjar, bagaimana kalau ajang semacam ini digelar lima kali setahun. Soalnya ini ramai sekali dan mampu mendatangkan banyak wisatawan,” kata dia.