Kisah Jatuh Bangun Pelaku UMKM asal Lombok Utara yang Bangkit Menjadi Pelopor Sambal Tabur Pertama di Daerahnya
Produk sambal tabur UD. ANT. (Foto: UD. ANT)

Jakarta, MNEWS.co.id – Peluang selalu terbuka bagi mereka yang mau berusaha dengan terus memutar otak untuk tetap bertahan. Sikap pantang menyerah, mau mencoba hal baru, dan berinovasi menjadi kunci bagi pelaku usaha untuk terus mempertahankan eksistensi bisnisnya.

Setidaknya itulah yang dilakukan oleh Yulisda Ainun dalam mengembangkan bisnis sambal tabur dengan jenama UD. ANT. Memiliki jiwa tangguh dan pekerja keras, sejak usia 20 tahun, Yulisda sudah bergelut di dunia kewirausahaan.

Berbagai pekerjaan pun sudah pernah Ia lakukan, mulai dari jualan kerajinan tangan dan perhiasaan, hingga membuka usaha jual beli bawang di sekitar rumahnya. Namun usaha itu terpaksa berhenti karena adanya peristiwa gempa di Lombok yang terjadi di tahun 2018. Hingga akhirnya muncul ide untuk memulai bisnis sambal tabur olahan yang bisa tahan lama dan lahirlah UD. ANT.

“Pada dasarnya saya memang senang untuk berjualan apa saja. Salah satunya waktu awal jualan produk craft waktu kuliah, itu saya bawa barang dagangan ke mana-mana untuk ditawarkan ke teman kampus dan sekolah. Dan dulu saya sudah mandiri karena memang keadaan juga yang memaksa saya buat bertahan dengan cara berjualan,” katanya kepada MNEWS.co.id.

Semangat dan tekad Yulisda dalam menggeluti semua pekerjaan ini semata-mata untuk membahagiakan dan memberikan yang terbaik bagi keluarga, khususnya kepada sang anak. Hal ini juga yang menjadi alasan Yulisda untuk menggunakan inisial nama anaknya menjadi jenama usahanya yang merupakan kepanjangan dari Andalan Nusantara Tangguh.

Yulisda mengatakan jika UD. ANT merupakan produk sambal tabur pertama yang hadir di daerah Lombok Utara dan menjadi salah satu keunggulan bagi bisnis Yulisda. Apalagi produk yang Ia buat dapat bertahan lama karena dikemas menggunakan kemasan botol plastik.

Dalam pembuatan produknya, Yulisda dibantu oleh sang suami mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, pengemasan, hingga mengantarkan pesanan. Saat ini proses pemesanan sambal tabur UD. ANT dilakukan dengan menggunakan sistem made by order.

Untuk sekali produksi, Yulisda bisa menghasilkan 14 hingga 15 botol dengan ukuran 200 gram dan 100 gram. Harga produk yang ditawarkan berkisar antara Rp25.000,- hingga Rp35.000,- per botol.

Dengan modal minim dan peralatan yang serba terbatas, Yulisda mengaku sempat mengalami jatuh bangun usaha. Mulai dari penurunan permintaan produk yang drastis hingga kehabisan modal lantaran kena tipu oleh rekannya sendiri.

Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya dalam mengembangkan usaha. Dengan semangat untuk tetap bertahan, kini Yulisda memasarkan produknya melalui media sosial pribadinya yaitu Facebook dan Instagram. Yulisda juga sering menitipkan produknya ke toko atau warung milik temannya.

Rencana selanjutnya, Yulisda bertekad untuk terus belajar secara otodidak mengenai strategi pemasaran online melalui komunitas ataupun webinar online. Hal ini bertujuan agar ke depannya usaha miliknya bisa naik kelas dan semakin luas area penjualannya tidak hanya di sekitar Lombok Utara saja.