MNews.co.id | Pemerintah Siap Mengedukasi UMKM Terkait Fintech (foto: Pexels)
MNews.co.id | Pemerintah Siap Mengedukasi UMKM Terkait Fintech (foto: Pexels)

Nusa Dua, MNEWS.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan siap untuk mengedukasi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dengan materi fintech (financial technology) sebagai salah satu bahan bahasan besar dalam pertemuan tahunan IMF-WBG 2018 di Nusa Dua, Bali.

“Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah meningkatkan literasi masyarakat terhadap produk keuangan digital,” kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati di Nusa Dua, Bali.

Ia mengatakan teknologi finansial atau fintech berpeluang menjadi platform untuk meningkatkan akses pendanaan bagi segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta keuangan syariah.

Fintech, katanya, juga memiliki fleksibilitas dengan layanan dan produk yang lebih mudah menjangkau konsumen dibandingkan dengan layanan jasa keuangan konvensional.

“Tingkat penetrasi fintech yang tinggi akan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, terutama segmen yang tidak memiliki akses terhadap keuangan, seperti UMKM,” katanya.

Di Indonesia, segmen UMKM berperan besar dalam perekonomian karena menyerap 60% dari lapangan pekerjaan dan berkontribusi hingga 40% dari PDB.

“Maka keberadaan dan penggunaan fintech saat ini akan sesuai dengan tuntutan masyarakat Indonesia dengan posisi geografis yang berbentuk kepulauan dan tersebar luas,” katanya.

Terlebih karena fintech bisa bergerak di berbagai lini jasa keuangan, bukan hanya P2P lending. Ada sektor lainnya, seperti pembayaran, asuransi, tabungan, pengelolaan investasi, hingga pengumpulan dana.

Bank Indonesia mendefinisikan Financial Technology sebagai hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvesional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar harus bertatap muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melalui transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran dalam hitungan detik saja.

Yuana melihat saat ini banyak orang membeli produk keuangan secara digital tapi tidak memahami cara menggunakannya. Oleh karena itu, literasi mengenai produk-produk jasa keuangan harus terus ditingkatkan.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah terkait edukasi ini adalah seperti yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan menggelar acara Seminar Fintech Talk di Hotel Ayana, Bali dalam salah satu rangkaian program dalam pertemuan IMF-WBG 2018.

“Kami secara khusus memberikan apresiasi kepada OJK atas terselenggaranya seminar fintech ini dan berharap dapat mengedukasi masyarakat terhadap layanan keuangan berbasis teknologi,” ujar Yuana.