Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat berkunjung ke kampung jamu di Kelurahan Kampungdalem, Kota Kediri, Jawa Timur. (Foto: Antara Jatim/istimewa)
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat berkunjung ke kampung jamu di Kelurahan Kampungdalem, Kota Kediri, Jawa Timur. (Foto: Antara Jatim/istimewa)

Kediri, MNEWS.co.id – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mendorong usaha jamu rumahan di Kelurahan Kampungdalem, Kota Kediri, Jawa Timur, terus dikembangkan sehingga bisa membantu perekonomian keluarga.

“Kebetulan di sini banyak sekali aktivitas para pedagang yang dari dulu adalah pusat kuliner dan perdagangan. Ada jamu, sate, dan macam-macam,” kata wali kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Senin (5/8/2019).

Mengutip dari rilisan berita Antara, Abdullah merasa bangga dengan usaha jamu yang dikelola oleh warga di daerahnya. Terbukti, usaha itu ternyata juga membantu perekonomian keluarga. Bahkan, karena banyaknya warga yang memiliki usaha rumahan jamu, daerah ini disebut “kampung jamu”.

Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri ini, menjelaskan kampung jamu yang ada di Kelurahan Kampungdalem, Kediri ini sekaligus juga mendukung program Pemerintah Kota Kediri, yakni kampung kreatif dan independen (Keren). Program ini bertujuan agar kampung-kampung yang ada di Kota Kediri ini memliki daya saing.

“Kelurahan Kampungdalem ini merupakan salah satu kelurahan yang keren, karena bisa mengkolaborasikan prodamas (program pemberdayaan masyarakat) dan kampung keren yang menjadi program unggulan di tahun 2020 dan selanjutnya,” katanya.

Wali Kota juga ingin menekankan Kelurahan Kampungdalem agar bisa memaksimalkan prodamas plus yang menjadu salah satu program unggulan Pemerintah Kota Kediri.

Rencananya di Prodamas Plus, per RT akan mendapatkan anggaran Rp100 juta per tahun, naik ketimbang sebelumnya sebesar Rp50 juta per tahun. Diharapkan Prodamas Plus bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat dan kemajuan Kota Kediri.

“Saya lihat sudah tidak seperti dulu yang agak tidak teratur. Ke depan ada Prodamas Plus yang bisa dikerjakan bersama-sama, jadi semua bisa tercapai. Ibaratnya sekali dayung tiga pulau terlampaui, yakni masyarakatnya sejahtera dan juga di sini bisa menjadi destinasi wisata,” ujarnya berharap.

Sementara itu, Lurah Kampungdalem, Kota Kediri, Rohmat Setyo Rianto menjelaskan memang di kelurahannya banyak ditemui usaha jamu. “Usaha jamu banyak di RW 02. Lingkungan ini banyak usaha jamu, sehingga disebut kampung jamu,” jelasnya.

Rohmat melanjutkan, “Di sini ada beberapa outlet untuk pemasaran produk jamu dan sentra jamu untuk produksi jamunya. Sampai saat ini untuk sentra penjual jamu yang berproduksi sendiri sudah lebih dari 59. Untuk outletnya akan kita pusatkan di dua titik. Ke depan ini akan terus kami kembangkan,” katanya.

Selain kampung jamu yang ada dipusatkan di RW 02, Kelurahan Kampungdalem, Kota Kediri, di RW 01 juga ada kampung budaya di mana akan ada program bahasa jawa yang diadakan secara masif. Di RW 03 juga dikembangkan Kampung Winner yang merupakan singkatan dari Wisata dan Kuliner.

“Harapannya semua akan menjadi destinasi wisata edukasi karena di Kota Kediri untuk alam kami rasa susah mengembangkannya. Makanya kami mencoba kampung wisata edukasi. Dari kampung wisata akan ada dampak ekonomi bagi masyarakat,” pungkas Rohmat.