Jakarta, MNEWS.co.id – Pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, menimbulkan reaksi publik karena tidak beraktivitas seperti biasa disebabkan matinya listrik hingga berjam-jam. Masyarakat pun mengeluhkan pemadaman yang terjadi hampir seharian itu karena berhentinya pemasokan listrik yang membuat layanan publik menjadi terganggu karena jaringan komunikasi seluler pun ikut terganggu.
Dampak pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Jawa pun juga turut dirasakan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Ikhsan Ingratubun selaku Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), menjelaskan bahwa para pelaku UMKM tersebut mengalami penurunan omzet hingga 75 persen akibat pemadaman listrik yang terjadi terutama wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan seterusnya berdasarkan laporan yang telah diberikan.
Selain itu para pelaku UMKM yang menggunakan pendingin atau freezer pun juga mengalami kerugian yang tidak sedikit yaitu makanan menjadi rusak dan tidak terpakai karena pemadaman listrik yang melebihi 10 jam. Untuk estimasi kerugian yang dialami oleh para pelaku UMKM akibat padamnya listrik, Ikhsan menyebut bahwa kerugian bisa mencapai triliunan rupiah. Hal itu karena banyaknya jumlah UMKM yang terkena dampak dibeberapa wilayah khususnya di Jakarta dan Jawa Barat.
Ikhwan juga menambahkan ada sejumlah permintaan dari pelaku UMKM kepada PLN pasca kejadian tersebut, pertama pelaku UMKM meminta PLN untuk memperpanjang bayar tagihan listrik pada bulan September. Lalu yang kedua mereka meminta PLN untuk memberikan diskon tarif listrik, karena diskon dinilai sebagai kompensasi yang ideal untuk mengurangi beban kerugian UMKM yang dialami pasca listrik padam.
Untuk permintaan yang ketiga, para pelaku UMKM meminta kepada PLN untuk berbenah diri khususnya untuk dalam hal operasional serta harus mempunyai back up system yang berjalan dengan baik. Hal tersebut pun dinilai sangat penting untuk para pelaku UMKM guna agar kejadian padamnya listrik untuk skala yang luas tidak akan kembali terjadi di kemudian hari.
Hal ini dinilai pelaku UMKM sangat penting agar kejadian padamnya listrik dalam skala wilayah yang luas tidak kembali terjadi di kemudian hari.