Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM melaksanakan program bantuan bagi Wirausaha Pemula, dengan alokasi anggaran mencapai Rp 23,803 Miliar. Targetnya, wirausaha pemula yang ada di kawasan daerah tertinggal, Kawasan Ekonomi Khusus dan Daerah Antar Kelompok berpendapatan rendah.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, sudah 81,17% wirausaha pemula atau setara 1.596 orang yang telah menerima bantuan, dengan nilai sebesar Rp 19,573 Miliar yang tersebar di 166 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia.
Klasifikasi bidang usaha yang paling banyak menerima bantuan adalah di bidang olahan makanan/minuman dan jasa kuliner sebanyak 884 WP (Rp 10,770 Miliar), kerajinan/industri kecil, sebanyak 249 WP (Rp 3,054 Miliar), disusul konveksi dan busana sebanyak 164 WP (Rp 2,056 Miliar), produksi inovatif 33 WP, disusul perikanan, pertanian, peternakan, dan jasa dengan total 266 WP, sekitar Rp 3,277 Miliar.
Yuana Sutyowati, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan, dalam program bantuan Wirausaha Pemula tahun 2017 lalu, terdapat peningkatan asset usaha hingga sebesar Rp 7,881 Miliar dan omzet yang mencapai Rp 6,164 Miliar. Salah satu peserta WP dari Yogyakarta, Miftahudin, mendapat penghargaan dari UNESCO Indonesia atas kreativitas batiknya.
“Wirausaha Pemula ini memiliki value dan benefit yang bermanfaat. Ada peningkatan yang signifikan bagi para peserta WP,” jelas Yuana dalam konferensi pers di Press Room Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (28/9/18).
Peningkatan asset usaha, omzet dan keuntungan bersih para Wirausaha Pemula ini terus bertambah setiap tahunnya. Tidak hanya itu, ada penambahan tenaga kerja sebanyak 989 orang atau meningkat hingga 52,50% dari total tenaga kerja sebelumnya sebanyak 1.981 orang.