Ilustrasi. (Foto: Min An/Pexels.com)
Ilustrasi. (Foto: Min An/Pexels.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diminta untuk jeli dalam membidik pasar atau melakukan segmentasi dalam bisnisnya saat menggarap pasar daring (online).

Plt Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), I Nyoman Adhiarna di Jakarta, Sabtu (6/7/2019), mengatakan butuh segmentasi yang lebih tajam untuk mendorong para pelaku UMKM go online.

“Setelah banyak berinteraksi dengan pedagang dan relawan pandu digital yang membantu UMKM go online, satu hal mendasar yang bisa disimpulkan adalah perlunya segmentasi yang lebih tajam untuk tindakan ke depan. Kita perlu segmentasi yang lebih tajam agar bisa membidik target dengan lebih akurat,” tuturnya seperti yang dilansir dari rilisan berita Antara.

Menurutnya, kendala bagi UMKM untuk masuk ke pasar online memang banyak, dari pihak pedagang sendiri yang masih konservatif misalnya, juga ada kendala eksternal seperti infrastruktur pendukung termasul sinyal dan koneksi internet.

“Untuk itu kami perlu mengidentifikasi agar bisa merumuskan strategi skill up yang fokus pada sumber daya masing-masing,” lanjutnya.

Nyoman mengapresiasi para Relawan Pandu Digital yang telah membantu UMKM go online yang sudah bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para pedagang.

“Saya mengapresiasi atas dukungan banyak pihak dan atas masukan-masukannya. Ke depan, kami akan membuat strategi yang lebih tepat agar bisa mendorong UMKM untuk masuk ke pasar digital supaya penghasilan mereka bertambah,” tutur Nyoman.

Pada acara Grebeg Pasar yang diselenggarakan selama dua belas hari mulai 28 Juni hingga 11 Juli 2019 dengan menyasar enam pasar yaitu DTC, Pasar Wonokromo, Pusat Grosir Surabaya, Pasar Jembatan Merah, Pasar Kapasan, dan Pasar Tambak Rejo; Kemenkominfo optimis bisa mencapai target 2.000 pedagang UMKM yang on-boarding ke marketplace.

Grebeg Pasar Ayo UMKM Go Online di kota Surabaya melibatkan Relawan Pandu Digital yang aktif melakukan sosialisasi dan pendampingan door-to-door kepada para pedagang pasar yang masuk dalam wilayah cakupan program.

Sampai hari keenam pelaksanaannya, tercatat sudah lebih dari seribu UMKM yang on-boarding ke beberapa marketplace. Dorongan dominasi UMKM di marketplace terus difasilitasi agar marketplace tidak dikuasai oleh pedagang-pedagang besar, bahkan pedagang dari luar negeri.

Mengutip dari kantor berita Antara, salah satu Relawan Pandu Digital, Bayu (45) mengungkapkan bahwa salah satu kendala UMKM untuk masuk ke pasar online adalah susah sinyal.

“Banyak sekali titik-titik yang sinyalnya sangat lemah, apalagi di area basement di pasar,” ungkapnya.