Image: pixabay.com
Image: pixabay.com

“Belum ada swasembada yang nyata di Indonesia, terbukti dengan masih banyak hadirnya beras impor di Indonesia. M-Tani melalui programnya mencoba untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi swasembada pangan.”

Sahabat UMKM, sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mempengaruhi pembangunan nasional. Pembangunan sektor pertanian menjadi sesuatu yang penting dan strategis mengingat sektor pertanian telah memberikan sumbangsih besar dalam pembangunan nasional.

Belajar dari pengalaman masa lalu dan kondisi yang dihadapi saat ini, sudah selayaknya sektor pertanian menjadi sektor unggulan dalam menyusun strategi pembangunan nasional.

Madurita, Direktur PT Semangat Bersama Enterpreneur (M-Tani)

“Saat ini bisa dikatakan belum adanya swasembada yang nyata di Indonesia, terbukti dengan banyaknya beras impor di Indonesia,” ungkap  Madurita, selaku Direktur PT Semangat Bersama Entrepreneurship (M-Tani Group) saat ditemui di kantor M-Tani (Sabtu, 17/05). Tambahnya, beras impor yang beredar di pasaran berhasil menarik perhatian masyarakat dan mampu memberikan keyakinan pada pasar karena  ‘tampilan’ beras yang sehat.  “Sehat  secara ‘tampilan’ di sini artinya  tidak mengandung bahan kimia, diyakinkan berdasarkan tabel pada kemasan,” tukasnya.

Rita mengatakan tentang adanya paradigma yang salah di benak masyarakat mengenai beras. Masyarakat awam berpikir bahwa pestisida atau zat kimia pada beras dapat hilang ketika dicuci.  “Faktanya, zat kimia itu tidak dapat hilang walaupun kita sudah mencuci beras dengan bersih, karena zat tersebut memang sudah terkandung dalam beras,” tukasnya. Secara luas Rita menambahkan, beras yang sehat  bergantung pada cara tanam yang sehat, dengan tidak atau tanpa menggunakan pestisida sebagai bahan kimia.

Dua hal yang menurut Rita diperlukan dalam meningkatkan swasembada pangan, yaitu dengan cara meningkatkan produktivitas dan inovasi. “Produktivitas dapat dilakukan dengan memuliakan tanah, sedangkan varietas bisa ditingkatkan dengan melakukan inovasi.” Menurutnya, M-Tani yang baru  berdiri pada September 2016, selalu berupaya memberikan yang terbaik, bukan hanya untuk masyarakat, namun juga untuk para petani di Indonesia. (EI)