Ilustrasi Modalku. Foto: (doc/WartaEkonomi)
Ilustrasi Modalku. Foto: (doc/WartaEkonomi)

Jakarta, MNEWS.co.id – Dukung keuangan inklusif dan permudah pinjaman usaha kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Modalku meraih dua penghargaan sekaligus. Penghargaan tersebut yakni masuk dalam daftar The Fintech100 dan Emerging 50.

Modalku menjadi salah satu perusahaan yang terpilih dalam daftar The Fintech100 yang diumumkan KPMG dan H2 Ventures. Daftar ini menyoroti 100 perusahaan-perusahaan teknologi finansial (FinTech) yang paling inovatif di seluruh dunia, baik perusahaan yang sudah lama berdiri maupun perusahaan baru. Modalku terpilih sebagai “Emerging 50”, yaitu perusahaan-perusahaan baru yang terdepan dalam menggunakan praktek dan teknologi finansial inovatif.

Modalku adalah satu-satunya perusahaan P2P lending di Asia Tenggara yang masuk daftar ini, dan terpilih karena misinya mendukung inklusi keuangan serta menjadikan pinjaman usaha lebih mudah diakses oleh UMKM yang layak kredit. Modalku juga terpilih kembali dalam Fintech 250, yaitu daftar perusahaan-perusahaan terkemuka dunia yang menciptakan terobosan di dunia teknologi finansial, untuk tahun kedua berturut-turut oleh CB Insights. CB Insights adalah perusahaan terkemuka dunia yang bergerak di riset dunia startup.

Untuk daftar Fintech 250, tim riset CB Insights mempertimbangkan berbagai faktor, di antaranya data yang diberikan perusahaan dan Mosaic Score perusahaan-perusahaan tersebut. Mosaic Score merupakan sistem algoritme CB Insights yang mengukur kesehatan dan potensi pertumbuhan dari suatu perusahaan. Melalui pendekatan objektif berbasis bukti dan statistik ini, Mosaic Score dapat memprediksi momentum perusahaan, kesehatan pasar, dan potensi kesuksesan finansial suatu perusahaan.

Reynold Wijaya, Co-Founder dan CEO Modalku, mengatakan bahwa kepercayaan adalah salah satu nilai perusahaan,  baik kepercayaan dari pengguna platform, kepercayaan dari pemerintah, maupun kepercayaan dari badan internasional.

“Seiring Modalku tumbuh dan semakin berkembang di Indonesia dan Asia Tenggara, maka semakin berharga kepercayaan dan pengakuan eksternal yang ditujukan bagi kami. Kepercayaan adalah salah satu nilai perusahaan kami, baik kepercayaan dari pengguna platform, kepercayaan dari pemerintah, maupun kepercayaan dari badan internasional seperti KPMG, H2 Ventures, dan CB Insights. Semua ini memberikan motivasi tambahan bagi tim Modalku untuk terus maju dan menjadi yang terbaik. Kami bersyukur bahwa visi Modalku mendukung inklusi keuangan di Asia Tenggara diterima baik oleh banyak pihak,” pungkas Reynold dalam siaran pers yang diterima MNEWS, Jumat, (9/11/2018).

Modalku menyediakan layanan P2P lending, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Pinjaman usaha Modalku digunakan UMKM untuk pengembangan serta ekspansi bisnis.

Sejak berdiri, Modalku telah menyalurkan hampir Rp 3 triliun ke lebih dari 20.000 pinjaman UMKM di Asia Tenggara. Dari angka ini, lebih dari Rp 1,6 triliun telah disalurkan bagi UMKM Indonesia. Di Asia Tenggara, Modalku beroperasi di Indonesia, juga di Singapura dan Malaysia di bawah nama Funding Societies.

Di Indonesia sendiri, Modalku melayani wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Modalku meraih Pendanaan Seri A dan Seri B terbesar bagi platform P2P lending di Asia Tenggara, masing-masing sebesar Rp 100 miliar dan Rp 350 miliar. Pendanaan Seri B Modalku, yang diumumkan April 2018, didukung oleh SoftBank Ventures Korea, Sequoia India, Alpha JWC Ventures Indonesia, serta Golden Gate Ventures.