Ilustrasi UMKM. Foto: (doc/MNEWS)
Ilustrasi UMKM. Foto: (doc/MNEWS)

Depok, MNEWS.co.id – Tren perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia jumlahnya selalu meningkat 2% setiap tahunnya. Sebanyak 59,2 juta UMKM di Indonesia masih belum mencapai potensi maksimalnya. Padahal, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 57% atau Rp 1537 triliun.

Komunitas Sahabat UMKM menyadari pentingnya pengembangan UMKM. Misinya menjadi wadah sosialisasi, komunikasi, dan berbagi ilmu antara para pelaku UMKM di Indonesia diwujudkan dengan berbagai program yang membawa UMKM Indonesia ke pasar digital, agar lebih melek teknologi. Selain itu, komunitas independen ini juga terus berupaya memperluas jaringan para pelaku UMKM.

Sekretaris Komunitas Sahabat UMKM, Faisal Hasan Basri, menekankan misi komunitas Sahabat UMKM untuk meningkatkan kualitas pelaku UMKM melalui program pelatihan, pembinaan, dan pendampingan. Menurutnya, ada 5 masalah utama di UMKM, antara lain permodalan, manajemen, teknologi, pemasaran, dan jaringan. Atas dasar itu, komunitas Sahabat UMKM dibentuk untuk memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan potensi pelaku UMKM dan dengan visi menjadi partner strategis dalam menumbuh kembangkan UMKM Indonesia yang berdaya saing.

Sekretaris Komunitas Sahabat UMKM, Faisal Hasan Basridalam dalam acara
“Sosialisasi Program Fasilitasi Pendirian Badan Hukum” di The Margo Hotel, Depok,
Jumat (7/12/2018). Foto: (doc/MNEWS)

“Komunitas ini memang didirikan secara independen, berusaha bekerja sama dengan pihak-pihak yang mempunya visi misi yang sama untuk mengembangkan UMKM. Banyak sekali pelaku UMKM, tapi cukup menyedihkan kalau memang perkembangannya yang besar tidak diikuti dengan pembinaan yang baik, pendampingan, atau tidak disupport oleh legalitas yang mumpuni,” terang Faisal dalam dalam acara “Sosialisasi Program Fasilitasi Pendirian Badan Hukum” di The Margo Hotel, Depok, Jumat (7/12/2018).

Untuk meningkatan kompetensi pelaku UMKM, komunitas Sahabat UMKM juga menghadirkan Kelas Komunitas dengan expertise yang menyesuaikan kebutuhan tiap daerah yang berbeda-beda. Selain itu, Sahabat UMKM juga mengadakan pelatihan peningkatan kualitas dan nilai jual produk pelaku UMKM dengan konsultan branding agar bisa meningkatkan kualitas packaging.

Lebih lanjut Faisal menegaskan, masalah legalitas usaha dan kepemilikan HAKI bagi para pelaku UMKM dinilai sangat penting. “Sangat penting karena, bagaimana mau bankable dan berdaya saing kalau belum memiliki legalitas usaha,” pungkasnya.

Dengan jumlah anggota di seluruh Indonesia mencapai 2.895 member di 25 provinsi (anggota yang terverifikasi per November 2018), Komunitas Sahabat UMKM mengajak para pelaku UMKM untuk tumbuh dan berkembang bersama dalam meningkatkan usaha serta daya saing, baik di tingkat nasional maupun global.

Bagi para pelaku UMKM yang ingin bergabung dengan Komunitas Sahabat UMKM, klik di sini