Ilustrasi gula semut produksi UMKM Cianjur.

MNEWS.co.id – Seiring dengan berkembangnya teknologi dan konektivitas global, peluang bagi UMKM untuk menembus pasar internasional semakin terbuka lebar. Salah satu contohnya adalah UMKM Cianjur yang telah berhasil memperluas jangkauan pasar hingga ke negara-negara ASEAN.

Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melaporkan bahwa produk unggulan UMKM di Cianjur yang berhasil memasuki pasar ASEAN terus mengalami peningkatan.

Setiap bulannya, jumlah pesanan produk ini mencapai beberapa ton, termasuk di antaranya adalah gula semut dan kopi Luwak.

Dikutip dari Republika, Epra Haryono, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Cianjur menjelaskan bahwa jumlah produk UMKM dari Cianjur yang berhasil memasuki pasar ASEAN dan negara lain di luar negeri terus mengalami peningkatan. Awalnya, hanya terdapat dua jenis produk yang berhasil mencapai pasar tersebut, yaitu radio antik dan sambal honje.

“Tahun lalu sejumlah produk UMKM yang sudah memiliki pasar di sejumlah negara ASEAN, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam seperti radio antik dan sambal honje dengan omzet per bulan sekitar ratusan juta rupiah,” katanya.

Pada tahun ini, beberapa produk unggulan seperti bunga potong, lampu gentur, gula semut, dan kopi luwak berhasil memperoleh pangsa pasar yang konsisten setiap bulannya.

Volume pengiriman produk-produk tersebut mencapai beberapa ton setiap bulannya melalui pengekspor yang berbasis di Kota Bogor dan Jakarta.

Setiap bulannya, jelas Epra, perajin gula semut menerima pesanan sebanyak tiga ton dari beberapa negara ASEAN dan negara-negara di Timur Tengah, termasuk Dubai, Abu Dhabi, dan Uni Emirat Arab.

Sementara itu, pesanan kopi luwak MB sebanyak 20 kilogram per bulan dan lampu gentur sebanyak 100 buah dengan berbagai ukuran setiap bulannya.

“Seiring bertambahnya jumlah produk unggulan UMKM Cianjur yang tembus pasar luar negeri, kami dari dinas mencoba berkoordinasi dan mencari akses melalui kementerian di pusat untuk mendapat pasar di luar negeri guna memperkenalkan produk unggulan Cianjur lainnya,” kata Epra.

Epra mengatakan, untuk meningkatkan penetrasi produk UMKM Cianjur ke pasar ASEAN dan internasional, upaya yang dilakukan adalah intensifikasi pelatihan dan pembinaan kepada para pelaku UMKM.

Selain itu, lanjutnya, pihak terkait juga berupaya memperkenalkan strategi pemasaran digital kepada UMKM Cianjur dengan tujuan mempermudah akses ke pasar luar negeri.

“Selama dua tahun terakhir, pesanan tetap produk unggulan UMKM Cianjur yang rutin setiap bulannya berasal dari negara ASEAN, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan sejumlah negara di Timur Tengah,” katanya lagi.

Epra menambahkan, tahun ini pihaknya sedang mempersiapkan beberapa produk unggulan UMKM Cianjur yang akan menembus pasar luar negeri, yaitu bunga potong jenis pikok dan kacang sanca ichi.

“Kami akan melakukan penjajakan pengiriman di tahun ini untuk dua produk itu,” pungkasnya.