Yogyakarta, MNEWS.co.id – Forum kayu ringan internasional bertajuk Indonesia Lightwood Cooperation Forum (ILCF) digelar di Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta, Senin (14/10/19). Forum internasional yang dihadiri perwakilan negara Asia, Amerika dan Eropa tersebut dibuka dengan tarian keprihatinan pada kebakaran hutan yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Harsawardana, Rektor Instiper Yogyakarta, mengatakan forum internasional tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari kerja bersama untuk memetakan masalah industri kayu ringan di Indonesia sekaligus mencari solusi. Dirinya menambahkan dalam forum itu akan dibahas permasalahan dari hulu ke hilir serta sinergi antar pihak untuk memastikan industri potensial Indonesia tersebut berjalan baik.
“Kami sangat antusias menjadi tuan rumah. Nanti ada kerjasama antara Kemendag dan ILWA untuk memaksimalkan pengelolaan kayu ringan agar bisa membawa banyak hal baik kedepannya. Kami berharap masalah yang dihadapi bisa terurai dan industri kayu ringan kita bisa tumbuh lebih baik,” ungkapnya.
Menurutnya jenis kayu ringan seperti sengon dan jabon tersedia dengan melimpah di wilayah Indonesia. Pertumbuhannya yang cepat membuat persediaan kayu ini cukup melimpah dan bisa diolah menjadi berbagai produk lainnya.
Acara ini juga menghadirkan tarian Bedaya Wana Nuswantara yang dibawakan oleh tujuh penari mengenakan pakaian berwarna hijau. Satu orang berpakaian empu juga berada di panggung yang menebar bunga sembari terus memegang hio terbakar.
Tarian tersebut sengaja dihadirkan karena berasal dari keprihatinan pada kebakaran hutan yang terjadi beberapa waktu terakhir di Indonesia. Tarian ini membawa harapan agar bumi Indonesia lekas sembuh dan bisa memberikan hal-hal baik pada manusia.
AF Sudarmadji Sarsono, Head of Indonesian Lightwood Assosiation (ILWA) menambahkan saat ini waktunya seluruh elemen di Indonesia untuk kompak bersatu mengembangkan industri kayu ringan. Tiga hal penting akan dibahas dalam forum internasional kali ini yakni potensi tanaman hutan rakyat atau adat, peluang pasar luar negeri (Amerika, Asia dan Eropa) juga inovasi yang diwujudkan dengan Sumber Daya Manusia Unggul.