Ilustrasi Fintech. Foto: google.com
Ilustrasi Fintech. Foto: google.com

Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintahan Joko Widodo yang menargetkan kontribusi ekonomi kreatif hingga Rp 1.041 triliun diharapkan menyerap 18,2% tenaga kerja dengan menyumbang US$23,7 miliar ekspor nasional.

Sejalan dengan misi tersebut, Duitku, perusahaan fintech Tanah Air, mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dengan memberikan alternatif solusi transaksi keuangan secara daring bagi pelaku usaha atau UMKM Indonesia.

Rheza Budiono, CEO & Co-Founder Duitku, mengungkapkan bahwa inovasi transaksi keuangan yang cepat dan aman dibutuhkan untuk memastikan tiap perusahaan, baik kecil maupun besar dapat bertumbuh.

“UMKM merupakan pilar dalam ekonomi kreatif, dan memiliki peluang untuk mengembangkan usaha mereka jika memiliki fleksibilitas dalam pengiriman maupun penerimaan dana,” kata Rheza Budiono kepada awak media, pada Kamis (26/7/18) di Jakarta.

Ia mengatakan bahwa saat ini masih banyak pelaku Usaha Mikro dan Menengah (UMKM) melakukan proses pengiriman maupun penerimaan dana dengan system manual.

“Jika jumlah transaksi yang harus dilakukan rendah, mungkin bukan masalah. Namun, seiring meningkatnya jumlah transaksi yang harus dijalankan, risiko human error akan semakin besar, ditambah lagi kemungkinan adanya risiko penipuan dalam tiap transaksi atau fraud transaction risk yang dapat ditemukan dalam setiap transaksi,” jelas Rheza.

Rheza mencontohkan, jika sebuah toko online mempunyai nilai transaksi yang kecil, institusi keuangan seperti bank akan mengenakan biaya transaksi yang cukup tinggi. Namun sebaliknya, jika toko online tersebut sudah memiliki reputasi yang baik dengan nilai transaksi besar, biaya transaksi akan berkurang.

Duitku hadir sebagai penyedia layanan dengan metode social payment gateway di Indonesia agar tiap pelaku usaha khususnya pebisnis mendapatkan solusi pembayaran online berupa pengiriman maupun penerimaan dana (payment gateway service) secara cepat, aman, dan otomatis.

Duitku menerapkan konsep berbagi dalam bisnis ini, mendapatkan sejumlah presentase dari transaksi. Sejak diluncurkan pada 2016 lalu, Duitku telah menghubungkan 500 gerai, dengan jumlah transaksi per bulan lebih dari 100.000.

Konsep yang diusung Duitku ini juga dapat meringankan persaingan antara UMKM dan perusahaan-perusahaan besar karena konsep social payment gateway tersebut memberikan biaya transaksi terbaik, dengan menggabungkan jumlah transaksi dari setiap merchant.