Mataram, MNEWS.co.id – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Barat, Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, mendorong semua pihak untuk membantu pengembangan produksi dan perluasan pemasaran hasil kerajinan rakyat sehingga dapat mengangkat kesejahteraan para perajin yang menjadi penopang perekonomian daerah.
“Harus dipromosikan dan dipasarkan hingga ke dunia internasional,” ujar Niken saat memimpin Rapat Koordinasi Dekranasda NTB di Mataram, Kamis (3/10/2019).
Ketua Tim Penggerak PKK NTB ini juga menegaskan jika NTB memiliki potensi besar dalam keragaman budaya dan hasil industri kerajinan rakyat yang perlu terus ditingkatkan mutu dan jumlah produksinya serta pangsa pasarnya.
Karenanya, hal tersebut menjadi tugas Dekranasda untuk memajukan kerajinan daerah di Indonesia. Peningkatan mutu dan jumlah produksi ini akan dilakukan melalui berbagai program pembinaan dan fasilitasi perajin, mulai dari proses produksi, pelestarian karakteristik, dan peningkatan mutu hingga memfasilitasi akses modal, keterampilan, pangsa pasar, serta pengembangannya.
Niken menjelaskan bahwa produk-produk tenun dari NTB telah diakui secara nasional karena memiliki beragam motif atau corak, warna, dan kualitas yang sangat baik. Terutama kain tenus khas Sasak dan juga kain tenun Bima. Kedua kain tenun itu sudah dikenal secara nasional dan diminati oleh pecinta tenun.
“Tinggal diproduksi secara massal dan marketing nya ditingkatkan atau diperluas,” ujarnya.
Niken mengatakan jika Ia bersama jajarannya mulai menjajaki peluang kerja sama pemasaran dengan sejumlah perusahaan serta memperkenalkan dan memasarkan tenun NTB serta produk kriya lainnya seperti ketak, mutiara, dan lain-lain ke mancanegara. Di antaranya Malaysia, Singapura, dan Darwin, Australia.
“Alhamdulillah mendapat respon positif dari buyer,” ucapnya.
Oleh karens itu, program Dekranasda 5 tahun ke depan, menurut Niken, adalah terus mendorong peningkatan mutu dan jumlah produk kerajinan rakyat di NTB, sekaligus perluasan marketing nya.
Dekranasda NTB juga telah menetapkan program untuk menjadikan NTB sebagai etalase ikon industri fesyen pusat busana muslim bercirikan khas daerah, sehingga produk-produk kerajinan tersebut harus disiapkan.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Anita Achmad, mengusulkan agar diadakan lomba desainer dalam rangka menjaring bibit-bibit desainer lokal yang potensinya cukup besar. Sehingga ke depannya, NTB tidak selalu bergantung pada desainer asing.
Anita menyebutkan jika anak-anak muda NTB tidak kalah kreatif dan inovatif. Hanya saja mereka perlu diberi kesempatan dan ruang untuk berkreasi, ujarnya. Apalagi di NTB terdapat sejumlah lembaga pendidikan seperti SMK Tata Busana juga pendidikan vokasi lainnya, dan mereka perlu dukungan serta ruang untuk tampil.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Saswadi, mengungkapkan jika pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap program Dekranasda NTB untuk memperluas pemasaran hasil kerajinan NTB.
Siswadi berharap produk kerajinan NTB dapat segera masuk ke mal serta pasar modern lainnya dan tidak hanya dipasarkan terbatas.
“Di SMESCO, penjualan hasil kerajinan NTB masuk 5 besar penjualan terbesar di antara 34 provinsi se-Indonesia. Karenanya, untuk mendukung perluasan pemasaran tersebut perlu diawali dengan penyediaan jumlah atau pemassalan produk,” pungkasnya.