Gorontalo, MNEWS.co.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia yang berada di Provinsi Gorontalo terus meningkatkan kapasitas kemampuan beberapa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaannya terhadap produk yang dimiliki dengan membawa mereka ke Bandung dan Garut, Jawa Barat.
La Ode Muhammad Arief Akbar selaku Manajer Analis Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM KPw BI Gorontalo mengatakan bahwa terdapat lima kelompok UMKM yang dibawa ke Jawa Barat. “Lima kelompok UMKM tersebut yaitu Rumah Karawo, Seruni, Serasi, Nirwana, dan Sumber Usaha,” ujar Arief.
Di Jawa Barat nantinya para pelaku UMKM binaan KPw Bank Indonesia Provinsi Gorontalo akan mengunjungi empat lokasi di sana yaitu Batik Komar, Irna Mutiara, Brodo Footwear, dan Sumber Usaha. Kegiatan yang diadakan oleh KPw Bank Indonesia Provinsi Gorontalo ini memiliki tujuan untuk semakin meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM dalam kualitas produk dan memberikan inspirasi kepada mereka mengenai tren fashion yang ada saat ini. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai pembelajaran mengenai peningkatan hasil produksi, pengepakan pada produk, serta pemasarannya.
Bandung terpilih menjadi tempat untuk dikunjungi para pelaku UMKM binaan KPw Bank Indonesia Provinsi Gorontalo karena merupakan sebuah tempat industri nomor satu yang ada di Indonesia dan juga sebagai industri eksportir tekstil terbesar di Indonesia.
Agus Lahinta, salah satu pelaku UMKM binaan KPw BI Provinsi Gorontalo sekaligus pemilik Rumah Karawo mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Bandung tersebut sangat bermanfaat baginya. Agus mengungkapkan bahwa bagi pelaku UMKM binaan KPw Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, ini menjadi suatu pembelajaran tersendiri karena mereka diajak ke tempat UMKM di Bandung yang sudah maju serta untuk berbagi pengalaman satu sama lain dalam membangun usaha menjadi sukses,.
Agus juga menambahkan bahwa kegiatan KPw BI Provinsi Gorontalo menjadi sebuah sarana untuk para pelaku UMKM binaan agar semakin berinovasi dan memikirkan produk Karawo khususnya agar dapat masuk ke pasar ekspor. “Tujuannya agar kita tercerahkan itu tercapai, karena kita, khususnya saya, banyak ide-ide menarik untuk pengembangan Karawo umumnya dan Rumah Karawo khususnya,” ungkap Agus.