Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey. (Foto: Kompas.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ritel modern sifatnya bermitra atau bekerja sama, bukan bersaing. Persaingan hanya terjadi antara manufaktur atau produsen.

Roy Mandey selaku Ketua Aprindo mengatakan terdapat sejumlah jenis kemitraan dengan ritel modern. Dalam tipe kemitraan dengan ritel modern, UMKM berada di tipe kontribusi khusus yang bersifat kerja sama. Selain itu, UMKM penting sekali sebagai bagian perekonomian Indonesia.

Sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan pihaknya membuka peluang kerja sama dengan semua platform e-commerce yang mendukung pengembangan Koperasi, Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (KUMKM) di Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM sejak awal membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak berpegang pada prinsip transparan, akuntabel, dan semata-mata demi memajukan koperasi dan UMKM di Tanah Air.

Menurut Teten, kerja sama diperlukan untuk memberdayakan koperasi dan UMKM karena jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64 juta, sehingga pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Hingga saat ini terdapat lima platform e-commerce yang telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam mendukung UMKM Indonesia melalui gerakan #BanggaBuatanIndonesia.

Mereka adalah Blibli, Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak. Selain bermitra, e-commerce tersebut juga ikut membina dan memberdayakan warung dengan sentuhan teknologi digital.