Kepala Bektaf Triawan Munaf bersama peserta KUSTOMFEST Indonesian Attack 2018 di Pacifico Yokohama (2/12) (image: AMS GARAGE)
Kepala Bektaf Triawan Munaf bersama peserta KUSTOMFEST Indonesian Attack 2018 di Pacifico Yokohama (2/12) (image: AMS GARAGE)

Jakarta, MNEWS.co.id – Langkah nyata dalam mendukung pergerakan dunia kustom kulture di tanah air  ini dibuktikan Bekraf melalui program KUSTOMFEST dengan mengajak 8 builder Indonesia ke acara The 27th Annual Yokohama Hot Rod Custom Show 2018, pada 2 Desember 2018 di Pacifico Yokohama dalam program KUSTOMFEST Indonesian Attack 2018.

Menurut Direktur KUSTOMFEST, Lulut Wahyudi, tahun ini kontingen KUSTOMFEST Indonesian Attack 2018 ke Yokohama Hot Rod Custom Show sebagai salah satu kiblat utama skena kustom kulture dunia, tampil dengan kualitas tinggi dan memperlihatkan identitas masing-masing builder.

Seperti tahun lalu, KUSTOMFEST Indonesian Attack 2018 juga mendapat dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif sebagai bukti bahwa desain produk berupa rancang bangun motor kustom merupakan sebuah kekuatan bangsa Indonesia dengan sumber daya alam melimpah.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf mengapresiasi seluruh rangkaian kegiatan KUSTOMFEST baik domestik maupun mancanegara. Triawan juga hadir untuk mengantar teman-teman pelaku ekonomi kreatif ini ke Yokohama.

“Kami mendukung langkah para pelaku dan penggiat industri kreatif Indonesia khususnya sub sektor desain produk di bidang otomotif untuk tampil mendunia melalui KUSTOMFEST Indonesian Attack 2018. Apa yang dilakukan KUSTOMFEST adalah sebuah langkah masif dan terstruktur dalam upaya memperkenalkan dan mempromosikan desain produk kreatif di level dunia, berupa rancang bangun kendaraan roda dua karya anak bangsa berbasis modifikasi,” tukas Triawan Munaf dalam siaran pers yang diterima oleh MNEWS.co.id.

Triawan juga menambahkan, soal dukungan Bekraf yang kedua kalinya ini, karena kami percaya para builder mampu menghasilkan karya yang unik dan berbeda tidak hanya di tanah air, tetapi juga di mata dunia internasional. “Hal ini dapat memicu pelaku-pelaku pada sub sektor lain untuk semakin bersemangat dalam memajukan kualitas ekonomi kreatif di Indonesia,” tukasnya.