Kegiatan pelatihan UMKM yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar, di gedung BPR BKK Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (7/10/19). (Foto : Binti Sholikah)
Kegiatan pelatihan UMKM yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar, di gedung BPR BKK Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (7/10/19). (Foto : Binti Sholikah)

Karanganyar, MNEWS.co.id – Sebanyak 100 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mendapatkan pelatihan mengenai pemasaran produk secara daring. Pelatihan tersebut diadakan di gedung BPR BKK Tasikmadu, Karanganyar, Senin (7/10/19).

Aryo Juara yang menjadi salah satu pembicara dari Gapura Digital Solo, menjelaskan saat ini konsumen Indonesia perlahan sudah beralih ke digital, sehingga perkembangan bisnis digital berkembang pesat. Pelaku UMKM perlu memasarkan produk secara daring karena biaya operasional lebih rendah. Beberapa biaya operasional tersebut seperti biaya sewa toko atau gudang serta gaji pegawai. Selain itu, dengan bisnis daring, biaya pemasaran lebih fleksibel dan rendah. “Dengan go online, kita dapat memulai berbisnis dengan lebih cepat dan dengan risiko lebih kecil. Media sosial dapat membantu berbisnis secara daring,” ungkapnya.

Aryo menambahkan ada beberapa platform yang tersedia untuk membantu pemasaran produk secara digital, yaitu diantaranya, Google Bisnisku, website, media sosial, Google Ads, serta Search Engine Optimization (SEO) dan Serach Engine Marketing (SEM). 

Budiarti yang menjadi salah satu peserta pelatihan, mengatakan mempunyai bisnis telur asin yang sudah ada sejak dua tahun lalu. Produk telur asin tersebut ada beberapa varian rasa seperti bawang, pedas, soto, original dan asam. Awalnya, Budiarti memasarkan produknya secara tradisional seperti di pasar, Alun-Alun Karanganyar, serta saat Car Free Day (CFD) di Karanganyar. Namun beberapa bulan lalu, Budiarti mencoba untuk memasarkan produknya secara daring melalui media sosial Facebook, marketplace Bukalapak dan Shopee, serta Google Bisnisku.

“Ada bedanya setelah saya berjualan online, jaringan pasar lebih luas, pembeli lebih banyak dari luar Karanganyar, dan ada peningkatan omzet sekitar 10 persen,” katanya. Melalui pelatihan tersebut, Budiarti mengaku mendapatkan pengetahuan lebih banyak mengenai pemasaran produk secara daring dan juga bisa menyempurnakan akun Google Bisnisku yang dimiliki.

Nur Rohmah Triastuti, Plt Bagian Perekonomian Setda Karanganyar, mengatakan bahwa pelatihan tersebut melibatkan sekitar 100 pelaku UMKM pemula, rata-rata anak muda yang baru merintis usaha. Pemkab berupaya mendorong pelaku usaha untuk melakukan penjualan secara daring.