Ilustrasi UMKM Go Dgital. (Foto: Liputan 6)

Jakarta, MNews.co.id – Pada 17 Agustus 2020, masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia. Di masa pandemi saat ini, digitalisasi menjadi salah satu bukti kebangkitan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk tetap berjuang.

Perubahan perilaku konsumen dengan membatasi interaksi fisik dan mengurangi aktivitas di luar rumah terbukti memberi peluang lebih besar kepada UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital untuk bertahan atau bahkan melaju di tengah pandemi.

Namun, saat ini baru sekitar 64 juta populasi UMKM di Indonesia, baru 13 persen saja yang telah terhubung ke ekosistem digital. Sebaliknya, 87 persen sisanya dalam kondisi luring (offline) atau seluruh aktivitas usaha mereka mulai pembelian, penjualan, pemasaran, hingga pembayaran masih sangat bergantung pada interaksi fisik.

Melibatkan lebih banyak UMKM ke dalam ekosistem digital tidaklah mudah. Selain karena populasinya teramat besar, umumnya mereka juga belum memiliki infrastruktur dasar untuk masuk ke ekosistem ini. Tidak punya telepon seluler, tidak punya komputer, hingga tidak punya paket pulsa atau internet.

Irfan Arf, pelaku usaha Bakwan Pontianak memanfaatkan platform online untuk mempromosikan produk kulinernya melalui media sosial. Ia mengatakan pada masa pertengahan pandemi, mengalami peningkatan karena produk bakwannya yang viral di media sosial. Banyak masyarakat yang penasaran dengan produk bakwan Pontianak setelah mengetahui informasi dari Instagram dan Twitter. Semenjak viral melalui media sosial, produk Bakwan Pontianak semakin banyak diketahui oleh masyarakat dan mampu bertahan hingga saat ini di masa pandemi.

Melalui momen Hari Kemerdekaan saat ini, Irfan berharap para pelaku usaha bisa menyesuaikan keadaan dengan berbagai perencanaan yang matang. “Intinya jangan menyerah dengan keadaan, seperti para pejuang kemerdekaan yang pantang menyerah,” katanya.

Sementara itu, manfaat digitalisasi juga dirasakan oleh Destria Andika, selaku pemilik usaha Kebabanana. Untuk bertahan dalam masa sulit saat ini, Ia mulai memasarkan secara online menggunakan media sosial Instagram dan pelayanan pengiriman pesanan (delivery online). Destria pun mulai mengalami peningkatan omzet dan mulai berjualan normal seperti sebelum pandemi.

Ia berharap, melalui momen kemerdekaan saat ini para pelaku UMKM dapat tetap bertahan dengan memanfaatkan platform online. “Semoga perekonomian di Indonesia bisa pulih dan normal kembali, dan pelaku usaha tetap bisa berjuang untuk bertahan di tengah masa pandemi saat ini,” ujar Destria.