Konferensi Pers Asian Games 2018 Majukan Produk Dalam Negeri. (dok/INASGOC)
Konferensi Pers Asian Games 2018 Majukan Produk Dalam Negeri. (dok/INASGOC)

Perhelatan pesta olahraga Asian Games 2018 Jakarta–Palembang yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus nanti diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar kepada bangsa Indonesia, terutama dampak langsung ekonomi dari berbagai sektor.

Bappenas memperkirakan total dampak ekonomi langsung penyelenggaraan Asian Games 2018, baik dari sisi pengeluaran pengunjung, investasi infrastruktur pendukung, dan operasionalisasi acara adalah sebesar 45,1 triliun rupiah terhitung sejak 2015 hingga 2018, yaitu sejak persiapan sampai dengan acara berlangsung.

Erick Thohir, Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) menjelaskan bahwa penyelenggaraan Asian Games 2018 akan memberikan legacy dan membawa dampak positif yang besar bagi Indonesia baik dari sisi dampak ekonomi, dampak sosial, dan juga alih pengetahuan dari negara maju di Asia bahkan dunia. Beliau juga menegaskan bahwa Asian Games 2018 bukanlah hanya ajang untuk adu prestasi melainkan juga sebagai ajang untuk menciptakan perdamaian di Asia dan khususnya Indonesia.

Tekait dengan dampak ekonomi, saat ini Bappenas masih menghitung dampak tidak langsung dari perhelatan multi event terbesar kedua setelah olimpiade ini. Erick menjelaskan, “Berdasarkan perhitungan sementara Bappenas untuk dampak ekonomi dari pengeluaran pengunjung selama tinggal di Indonesia untuk Asian Games 2018 sebesar Rp 3.6 Triliun.” 

Komposisi 88 persen pengeluaran berasal dari penonton dan wisatawan, diikuti 4,67 persen pengeluaran oleh atlet, 3,96 persen pengeluaran awak media, 2,34 persen pengeluaran ofisial, dan 0,77 persen pengeluaran sukarelawan. “Akomodasi diperkirakan menjadi komponen pengeluaran terbesar yang mencapai 1,3 triliun rupiah,” tambah Erick. 

INASGOC berkomitmen untuk memajukan produk dalam negeri melalui penyediaan merchandise resmi Asian Games 2018 sebagai salah satu upaya memberikan dampak ekonomi yang besar. Direktur Merchandise INASGOC, Mochtar Sarman mengatakan, “Kami yakin dengan mengedepankan perusahaan dan UMKM nasional dalam menyediakan merchandise resmi Asian Games akan memberikan warisan yang positif untuk kedepannya.”

INASGOC telah memilih 17 perusahaan dan UMKM nasional sebagai pemegang lisensi untuk memproduksi dan menjual merchandise resmi Asian Games 2018. Pemilihan pemegang lisensi tersebut dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan mengumumkannya melalui website dan kemudian dipilih secara ketat berdasarkan kriteria yang dipersyaratkan. INASGOC mendahulukan perusahaan dan UMKM nasional untuk menjadi pemegang lisensi merchandise resmi sebagai upaya dalam mempromosikan produk dalam negeri kepada dunia.

Dari sisi desain merchandise, Ketua INASGOC Erick Thohir menjelaskan bahwa keseluruhan produk adalah karya anak bangsa Indonesia. “Melalui Asian Games, kita berupaya agar produsen dan desainer Indonesia naik kelas secara global,” jelas Erick. 

Beberapa mitra pemegang lisensi menyatakan semangat mereka berpartisipasi di Asian Games. M. Yukka, salah satu mitra yang juga produsen sepatu asal Bandung, Brodo, menjelaskan bahwa terkait produk spesial Asian Games, mereka membuat beberapa produk special. “Kami membuat produk sepatu boots yang terinspirasi dari Kaka, perlambang kekuatan. Sementara itu kami juga memproduksi sepatu running, yang terinspirasi dari Atung, perlambang kecepatan,” jelas Yukka.

Du’Anyam, mitra pemegang lisensi yang usahanya meliputi kerajinan anyaman bahkan mengerahkan 450 ibu-ibu di Flores untuk membuat merchandise khusus Asian Games. “Walau mereka jauh di timur Indonesia, Asian Games jelas membawa dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat kita,” ucap Melia Winata – CMO and Marketing Director Du’Anyam.

Saat ini, merchandise resmi Asian Games 2018 telah dijual di website resmi Asian Games 2018, lebih dari 2,000 waralaba Alfamart, portal belanja online dan booth resmi yang tersebar di beberapa mal. “Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu membeli merchandise resmi, karena hasil dari penjualannya akan langsung diserahkan ke negara,” tutup Mochtar.