Jakarta, MNEWS.co.id – Bir pletok merupakan salah satu minuman khas Betawi yang diyakini memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Meski menyandang kata ‘bir’ minuman ini tidak mengandung alkohol.
Saat ini pasar minuman khas Betawi ini tak hanya sekadar terkenal di Jabodetabek saja, peminatnya pun hingga luar pulau Jawa bahkan mancanegara. Tak heran jika bir pletok merupakan salah satu peluang bisnis yang tidak sedikit dilirik warga Betawi.
Adalah Reni Marlenah yang awalnya hanya meneruskan penjualan bir pletok resep dari sang ibu, kini berhasil membuat usahanya berkembang hingga saat ini.
Pada akhir tahun 90-an, jenama Bir Pletok Alifah pertama kali didirikan oleh sang ibu yakni Rismi Alifah yang awalnya hanya melayani pemesanan saja.
Akhirnya di tahun 2008, Reni bersama dengan sang suami mulai serius melanjutkan usaha sang ibu. Ia mencoba untuk membuat berbagai resep hingga melakukan branding usaha melalui kemasan dan logo dalam memasarkan produk bir pletoknya.
Produk dari Bir Pletok Alifah terdiri dari dua varian yaitu dalam bentuk cair yang dikemas dengan botol, serta bubuk yang dapat diseduh secara instan.
Ia mengaku meski saat ini bahan baku untuk membuat bir pletok terbilang mahal, namun Reni tidak akan mengurangi kualitas produknya dan tidak menaikkan harga jual.

Harga Bir Pletok Alifah dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. Untuk minuman bir pletok cair dijual dengan harga Rp12.000,- sementara kemasan bubuk berkisar tidak lebih dari Rp50.000,-.
Tempat pembuatan Bir Pletok Alifah terletak di Kedoya Selatan, Jakarta Barat dengan kapasitas produksi sesuai dengan permintaan pesanan. Dalam memasarkan produknya, Bir Pletok Alifah fokus melakukan penjualan secara online melalui Instagram, WhatsApp, dan marketplace.
Reni menambahkan, yang menjadi ciri khas dari Bir Pletok Alifah yaitu kualitas rasa karena mulai dari proses pembuatan menggunakan bahan-bahan rempah terpilih.
Memasuki masa pandemi, Ia mengaku sempat mengalami penurunan produksi terlebih ada beberapa bahan baku mengalami kenaikan harga. Namun, hal tersebut tidak membuatnya patah semangat.
Menurut Reni, untuk tetap bertahan menjalankan usaha paling terpenting yaitu mempertahankan rasa, menjaga hubungan baik dengan pelanggan, serta selalu meningkatkan kualitas produk dengan memakai bahan baku terbaik.