Ilustrasi lauk pauk kering. (Foto: Kering Mamahe)

Jakarta, MNEWS.co.id – Inpirasi dalam memulai usaha bisa datang dari mana dan kapan saja. Seperti kisah Mohamad Ades Mijil Saputro, pemilik usaha lauk-pauk yang terbesit membuka bisnis kuliner lantaran kerinduannya akan masakan dari kampung halaman.

Bagi mereka yang merantau, tak ada yang bisa menandingi nikmatnya menyantap masakan di rumah. Apalagi makanan khas daerah yang dimasak oleh ibu tercinta kerap menjadi salah satu alasan dan pengingat akan rumah.

Rasa rindu ini membuka peluang usaha yang dimanfaatkan oleh Mohamad dengan menghadirkan lauk-pauk dalam bentuk kemasan di bawah jenama Kering Mamahe.

Tak perlu diragukan, masakan rumahan memang tidak pernah kehilangan pamornya. Berbekal resep turun-temurun dari sang ibu, Mohamad menjual olahan lauk-pauk dengan rasa manis dan gurih yang khas dalam bentuk kentang dan tempe.

“Karena selama tinggal di Jakarta belum ketemu tipe masakan yang punya rasa manis dan gurih yang khas. Dan karena ibu saya selalu memasak dengan resep turun-temurun, akhirnya saya berani coba buka deh usaha Kering Mamahe ini,” katanya kepada tim M-News.

Pada Juni 2021, Mohamad pun mencoba untuk melakukan tes pasar dengan menjual varian produk berupa Potato Caramel dan Tempeh Caramel yang rasanya manis dan gurih. Ternyata, respon yang diberikan pun bagus dan banyak yang menyukainya.

Tampilan produk Kering Mamahe. (Foto: Kering Mamahe)

Produk Kering Mamahe dikemas dalam bentuk lauk kering agar lebih tahan lama dan juga praktis. Tekstur renyah serta rasa bumbunya yang pas sungguh terasa lezat saat disantap bersama sepiring nasi putih panas. Selain itu, lauk siap makan dalam kemasan ini juga enak disantap sebagai camilan.

Ia menjelaskan, produk Kering Mamahe sangat cocok bagi masyarakat yang tidak memiliki waktu untuk memasak. Menurutnya, lauk jadi dalam kemasan ini juga hadir sebagai alternatif dalam menyimpan makanan agar tidak cepat rusak atau busuk.

Bahan baku yang digunakan berasal dari pasar tradisional, namun Mohamad selalu menjaga kualitas dan keamanan produk. Untuk proses produksi, Ia dibantu oleh 1 orang pegawai dengan kapasitas produksi satu hingga dua kali dalam seminggu.

Harga yang dibanderol pun sangat terjangkau, yaitu Rp27.000,- untuk Potato Caramel ukuran 150 gram dan Rp30.000,- untuk Tempeh Caramel ukutan 250 gram.

Demi menjaring pangsa pasar yang lebih luas, Mohamad mengandalkan pemasaran online sebagai alat promosi. Saat ini, Ia memasarkan Kering Mamahe melalui media sosial Instagram, website, dan marketplace.

Mohamad mengaku bisnis yang Ia mulai masih sangat baru dan menjadi tantangan tersendiri karena memulai usaha saat pandemi. Saat ini, Kering Mamahe fokus untuk memperkenalkan produk lauk-pauk manis gurih sebagai teman makan nasi.

Kering Mamahe sendiri terinspirasi dari sang ibu, sebagai penghormatan kepadanya yang piawai menyajikan masakan beserta bumbu racikan yang lezat. Hal itulah yang menjadi standar cita rasa keseluruhan bumbu untuk produk Kering Mamahe.