Ilustrasi mie ayam. (Foto: Grid.id)

Jakarta, MNEWS.co.id – Belakangan ini, berbisnis dengan strategi kolaborasi menjadi lebih populer dibandingkan berkompetisi atau bersaing. Kolaborasi kini mempunyai nilai tambah agar bisnis bisa semakin kuat menghadapi berbagai kompleksitas tantangan usaha.

Seperti yang dilakukan oleh Aryani Rahman, pelaku usaha asal Jakarta Timur yang memanfaatkan kesempatan berkolaborasi dengan salah satu cafe bernama Factorial Cafe untuk menitipkan menu mi ayam miliknya.

Berkat kolaborasi tersebut, wanita yang akrab disapa Yani ini kini telah mampu menyewa outlet toko sendiri yang berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur.

Yani memulai usaha mie ayam bernama Um Mie pada Juni 2020 dengan modal pas-pasan, meskipun begitu Ia selalu yakin dan optimis dalam menjalankan bisnisnya.

Tampilan produk mie ayam UMMIE. (Foto: UMMIE)

Sebelumnya, Yani memiliki usaha di bidang fesyen, namun mengalami gulung tikar karena tidak sanggup bertahan saat pandemi. Akhirnya, Ia pun memilih untuk bekerja di salah satu butik di Jakarta sembari mengembangkan bisnis olahan mie miliknya.

“Keinginan untuk tetap memiliki usaha terus mendorong saya mewujudkan cita-cita memiliki sebuah bisnis atau usaha sendiri. Berawal dari dorongan seorang teman sekaligus mentor bisnis saya saat ini untuk membuka sebuah bisnis kuliner, maka saya memberanikan diri. Alhamdulillah juga memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan salah satu café,” kata Yani kepada M-News.

Varian menu yang dijual pun bervariasi, ada pangsit goreng Thailand, bakso kuah gurih, mie black pepper, baso tahu goreng, pangsit kuah mie ayam, dan mie janjie maniez. Rentang harga produk mie ayamnya berkisar mulai dari Rp15.000,- hingga Rp22.000,-.

Bahan baku Mie Ayam Um Mie menggunakan kualitas premium yang didapatkan langsung dari supplier. Produk olahan mie miliknya memiliki cita rasa yang khas dan dikemas dengan praktis. Untuk menjaga kualitas, Yani rutin melakukan test food secara berkala agar tesktur dan rasa tetap enak saat dikonsumsi oleh pelanggannya.

Bagi Yani, membangun usaha di masa pandemi membutuhkan keberanian dan perhitungan yang matang. Karena di masa sulit ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha untuk terus berinovasi.

Bisnis olahan mie, menurut Yani menjadi sebuah usaha yang sudah memiliki pasar loyalnya sendiri. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha pemula karena tidak membutuhkan modal yang cukup besar. Selain itu, aneka olahan mie sangat bervariatif sehingga sangat mudah untuk mengembangkan produk tersebut.

Yani menambahkan, strategi pemasaran yang paling efektif adalah secara online melalui Grab Food, marketplace, broadcast WhatsApp, dan mengadakan berbagai promo.

Ke depannya, Yani fokus untuk mengembangkan produk dengan menambahkan berbagai inovasi dan berharap bisa membuka cabang. Ia juga memiliki dua tips untuk menjaga kualitas produk. Pertama, menjaga kualitas bahan baku dan standar pemasok. Dan kedua, melakukan pengecekan kualitas rasa secara rutin untuk menjaga rasa yang konsisten.