Ilustrasi baju muslim keluarga. (Foto: hijab.id)

MNEWS.co.id – Bulan Ramadan yang identik dengan silaturahmi cenderung mengubah pola konsumsi masyarakat termasuk akan pakaian. Momen buka puasa bersama hingga hari Lebaran mendorong masyarakat untuk berbelanja pakaian yang lebih sesuai.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menyatakan kinerja industri Tekstil dan Pengolahan Tekstil (TPT) pada 2022 menunjukkan hasil yang baik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan konsumsi pakaian melonjak tajam pada kuartal-kuartal berlangsungnya Ramadan.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) pun mengatakan permintaan terhadap industri tekstil meningkat 30% pada Ramadan 2022 dibandingkan 2021. Memasuki awal Ramadan 2023, tren belanja produk fashion muslim juga menunjukkan peningkatan pesat.

Berbagai produk fashion muslim mengalami peningkatan transaksi online yang signifikan di awal Ramadan 2023 melalui platform e-commerce.

“Fesyen, termasuk Fesyen Muslim, menjadi salah satu kategori yang paling banyak diburu masyarakat selama awal Ramadan 2023. Tren ini sama seperti tahun lalu,” jelas Category Development Senior Lead Tokopedia, Aldhy Darmayo.

Aldhy menjelaskan beberapa kategori produk fesyen muslim mengalami peningkatan yang cukup signifikan di awal Ramadan 2023.

“Berbagai produk fashion muslim mengalami peningkatan transaksi yang signifikan di Tokopedia. Blus muslim meningkat 2x lipat, gamis dan kaftan masing-masing 2,5x lipat, baju koko 3,5x lipat dan baju muslim keluarga 4x lipat,” tambah Aldhy.

Aldhi memaparkan jika berdasarkan data yang diperoleh, Tokopedia melihat adanya peningkatan tertinggi jumlah penjual produk fashion muslim selama awal Ramadan 2023 di Tasikmalaya (Jawa Barat), Bandung (Jawa Barat), Cirebon (Jawa Barat), Surakarta (Jawa Tengah) dan Surabaya (Jawa Timur) dengan rata-rata peningkatan hampir 1,5 kali lipat.

Peningkatan tertinggi jumlah pembeli produk fesyen muslim di awal Ramadan 2023 terjadi di Banyuwangi (Jawa Timur), Serang (Banten), Balikpapan (Kalimantan Timur), Makassar (Sulawesi Selatan) hingga Medan (Sumatera Utara) dengan rata-rata peningkatan hampir 2 kali lipat.

Sedangkan Banyuwangi (Jawa Timur), Subang (Jawa Barat), Balikpapan (Kalimantan Timur), Bandar Lampung (Lampung) dan Makassar (Sulawesi Selatan) menjadi wilayah dengan peningkatan transaksi produk fashion muslim tertinggi dengan rata-rata peningkatan 2 kali lipat.