Ilustrasi pelaku UMKM. (Foto: selular.id)

MNEWS.co.id – Mulai dari pandemi Covid-19 hingga ketegangan politik akibat konflik Ukraina-Rusia yang belum berujung turut memperparah resesi global. Resesi atau perlambatan ekonomi ini tentunya akan mempengaruhi daya beli masyarakat.

Masyarakat akan cenderung lebih selektif dalam pengeluaran dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok. Lalu, bagaimana nasib para pelaku UMKM di tengah situasi ini?

Apa saja yang harus dipersiapkan untuk membuat bisnis bertahan di tengah masa-masa penuh ketidakpastian tahun depan?

Melansir dari selular.id, berikut adalah beberapa tips yang dibagikan oleh Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix, agar para pelaku UMKM memiliki amunisi untuk menghadapi resesi global.

Manfaatkan peluang inovasi dengan riset pasar
Resesi seharusnya tidak menjadi penghalang sebuah bisnis untuk terus berinovasi. Namun, di tengah perubahan gaya hidup, masyarakat menjadi lebih selektif terhadap pengeluaran mereka.

Pelaku UMKM perlu mengeksplor peluang inovasi dan terus beradaptasi dengan kebutuhan dan minat masyarakat melalui riset pasar. Riset pasar akan membantu memberikan insights bagi bisnis terkait produk dan tren yang tengah berkembang di tengah masyarakat.

Selain melakukan riset pasar, pelaku UMKM juga perlu terus mengevaluasi performa setiap produk yang dimiliki dan menentukan produk-produk apa yang paling menguntungkan maupun merugikan usaha.

Diversifikasi pemasok (supplier)
Di tengah melambatnya ekonomi, pasokan barang dan bahan baku akan mengalami imbas negatif akibat melemahnya daya beli masyarakat. Secara otomatis, biaya bahan baku bisa naik berkali-kali lipat.

Oleh karena itu, pelaku UMKM dapat melakukan diversifikasi pemasok atau memiliki lebih dari satu pemasok agar produktivitas produksi tidak terganggu dengan ketersediaan bahan baku di pasaran yang terpapar kenaikan harga tersebut.

Efisiensi anggaran dengan memastikan strategi pemasaran tepat sasaran
Salah satu biaya terbesar pada operasional bisnis adalah anggaran pemasaran. Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu melakukan efisiensi dengan memastikan alokasi anggaran pemasaran mereka tepat sasaran.

Dewasa ini, banyak pelaku bisnis yang mengalihkan strategi pemasaran mereka ke ranah digital karena jangkauannya yang luas, memungkinkan kreativitas yang lebih besar, dan memiliki biaya yang lebih terjangkau. Misalnya memilih  promosi melalui media sosial jika target konsumen bisnisnya menyasar milenial dan Gen Z.

Siapkan dana darurat
Tak hanya keuangan pribadi, tetapi bisnis juga perlu mempersiapkan dana darurat dalam menghadapi resesi. Dana darurat dapat membantu bisnis bertahan dengan menstabilkan biaya operasional bisnis di tengah inflasi, membayar gaji karyawan, hingga angsuran cicilan.

Tetapi perlu kita ingat bahawa dana darurat untuk kebutuhan pribadi sebaiknya terpisah dari dana darurat untuk keperluan bisnis. Selain itu, pelaku bisnis harus memilih bank terpercaya yang telah ada pengawasan dari pemerintah untuk menyimpan dana darurat tersebut.

Restrukturisasi tenaga kerja
Apabila situasi bisnis semakin kritis, pelaku UMKM juga dapat mempertimbangkan melakukan restrukturisasi tenaga kerja dengan pengurangan personil yang kurang berprestasi, serta memaksimalkan dan mengapresiasi kapasitas personil yang berprestasi.

Oleh karena itu, pemilik bisnis juga perlu terus meningkatkan kemampuan diri sendiri, serta karyawan, agar dapat berkembang sesuai perkembangan zaman. Misalnya, menambah kapasitas digital dan pembuatan konten.

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Sebelum bisnis terdampak akibat resesi, ada baiknya pelaku UMKM telah terlebih dahulu mempersiapkan amunisi dalam menghadapi ancaman tersebut.