MNEWS.co.id – Dibutuhkan mental yang kuat untuk menjadi seorang entrepreneur. Pasang surut bisnis, mengatur manajemen, harapan yang tidak sesuai kenyataan, dan masih banyak tantangan lainnya yang tentunya bisa berdampak pada kesehatan mental.
Sebagai pelaku UMKM, apakah kamu sudah mulai merasakan kondisi-kondisi seperti sulit berkonsentrasi, mudah lupa, gampang lelah, mudah marah, merakan coping mechanism yang tidak sehat, sulit membuat keputusan, atau kerap kali berupaya menghindar setiap muncul kesulitan?
Jika kamu mengalami salah satu saja dari ketujuh hal di atas, maka sebaiknya mulai menyadari bahwa ada yang harus diubah dalam caramu menjalankan bisnis.
Mengapa? Hal tersebut harus segera diatasi agar tidak berdampak kepada hubungan keluarga, pertemanan, bisnis, atau diri sendiri. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Dikutip dari Stellar Journal, menurut Bianglala Andriadewi, psikolog sekaligus founders Welas Asih, pelaku UMKM boleh melakukan apapun yang disukai untuk mengatasi kondisi-kondisi yang disebutkan di atas, asalkan tidak berbahaya.
“Sebenernya tidak apa-apa melakukan beberapa hal yang disukai, misal shopping, bertemu teman, mengonsumsi makanan favorit. Namun kita perlu inget bahwa jangan sampai berlebihan. Kita pun perlu melakukan itu dengan penuh kesadaran. Bahwa oke, sekarang saya sedang capek, saya butuh kegiatan yang akan recharge energi saya. Apapun boleh dilakukan asal tidak melukai atau berdampak buruk ke diri sendiri, orang lain atau alam semesta,” jelasnya dikutip MNEWS.co.id dari Stellar Journal.
Dikutip dari Stellar Women, ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM dalam menjaga kondisi kesehatan mentalnya ketika menjalankan bisnis. Yuk, simak rangkumannya berikut ini.
1. Menetapkan Batasan
Entrepreneur biasanya rentan terhadap kesulitan dalam menetapkan batasan. Garis antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi tidak jelas karena tidak memiliki jam kerja khusus. Apalagi jika bisnis yang kamu geluti merupakan bagian dari hobi sehingga menyenangkan dalam menjalaninya, penetapan batasan bisa menjadi semakin tidak jelas.
Dengan tidak adanya batasan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi rentan membuat kita sering merasa lelah, sulit mengambil keputusan, merasa bersalah dan cemas, serta mudah tersinggung. Ini dapat menyebabkan kurang nyamannya hubungan dalam tim dan lingkungan kerja yang tidak terkendali.
Dengan menetapkan batasan, akan membantu memberi kita ruang dan energi yang dibutuhkan untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan bisnis.
2. Olahraga!
Berolahraga akan membantu mengurangi rasa cemas, depresi, dan suasana hati yang buruk dengan meningkatkan self-esteem dan fungsi kognitif. Berolahraga akan menstimulasi hormon endorfin dan serotonin yang akan meningkatkan suasana hati kita. Aktivitas olahraga juga akan membantumu untuk mengurangi perasaan cemas, kesepian, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
3. Bergabung dengan Komunitas
Menjadi bagian dari sebuah komunitas akan berdampak baik pada kesehatan mental dan emosional kamu. Keterlibatan dalam sebuah komunitas akan menimbulkan rasa memiliki dan keterhubungan sosial serta dapat membantu dalam memberikan arti dan tujuan pada hidup kamu. Ikutilah beberapa kegiatan dalam sebuah komunitas yang dapat memberikan support yang kamu butuhkan.
Bianglala Andriadewi juga menambahkan untuk pentingnya memiliki sebuah tujuan dari bisnis kamu. Tujuan yang tidak hanya sekadar keuntungan belaka, sehingga dapat menjadi motivasimu menjalani bisnis.
“Mungkin gak rewarding saat ini, tapi ini jalan saya menuju purpose saya. Jadi harapannya kita menjadi lebih termotivasi. Karena basic-nya membangun bisnis adalah lari maraton, bukan lari sprint yang asal cepat. Kita harus menjaga pace kita,” tutupnya.
Jadi, dengan banyaknya tantangan yang harus dihadapai oleh seorang entrepreneur, jangan lupa untuk mengambil jeda, ya. Sehingga kamu bisa merefleksikan dan mendengarkan diri sendiri terlebih dahulu.