(Image: ypulse.com)
(Image: ypulse.com)

Generasi millennial adalah terminologi yang saat ini banyak diperbincangkan. Saat ini millenial menjadi calon konsumen yang paling memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi, sehingga  sebagai seorang pelaku usaha, Anda perlu untuk memahami generasi ini lebih dalam.

Millennials (juga dikenal sebagai Generasi Millenial atau Generasi Y) adalah kelompok demografis setelah Generasi X. Peneliti sosial sering mengelompokkan generasi yang lahir antara 1980-2000 sebagai generasi millennial. Jadi bisa dikatakan generasi millennial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia antara 15–34 tahun.

Untuk menelusurinya, berikut adalah 5 hal yang menjadi perhatian para millenial saat membuat keputusan pembelian:

1. Rekomendasi dari Teman ataupun Internet

Ketika sebuah merek membuat komunitas online dimana konsumen yang berpikiran sama dapat berbagi pemikirannya tentang produk atau layanan perusahaan, maka millenial lebih cenderung menjadi penggemar dari produk tersebut.

Contohnya adalah ketika akan membeli handphone,  sadar atau tidak keputusan Anda membeli produk tersebut pasti sedikit banyak adalah keputusan yang dipengaruhi oleh orang di sekitar. Teman Anda mungkin telah menjadi pengguna dari satu merek tertentu, atau teman Anda telah merekomendasikannya sebelum keputusan pembelian dibuat oleh Anda.

Strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha:

Tingkatkan percakapan nyata di antara pelanggan Anda dan dorong ulasan publik terhadap produk dan layanan Anda.

Permudah millenial untuk berbagi dengan teman mereka saat mereka memilih merek Anda, dukung dan dorong ulasan eksternal di situs lain, baik oleh pengguna forum blogger atau anonim.

2. Penganggaran Adalah Jalan Hidup

Generasi Millenial sangat ketat dengan anggaran yang dimiliki terkait dengan gaya hidup mereka yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.

Millenial dapat bersifat konsumtif, namun mereka berusaha untuk bersifat konsumtif dengan cara yang bijak, salah satunya melalui cicilan.

Jika bisnis Anda menawarkan produk atau jasa dalam nominal yang cukup besar, cobalah berinovasi dalam metode pembayaran. Berikan mereka kemudahan dalam metode pembayaran yang tidak memberatkan.

Strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha:

Ciptakan inovasi cara bayar yang memudahkan, contohnya: Anda dapat bekerja sama dengan bank untuk memberikan cicilan 6 hingga 12 bulan tanpa harus terkena bunga. Biasanya program bunga 0% akan sangat menarik bagi kaum millenial.

3. Menilai dari Semua Sudut

Millennial menimbang sebuah produk atau jasa terhadap nilai-nilai mereka sendiri. Dengan demikian, merek yang sejajar dengan penyebab sosial adalah penarik perhatian terbesar.

Contohnya adalah merek TOMS Shoes, perusahaan alas kaki yang menyumbangkan sepasang sepatu untuk setiap pasang sepatu yang dibeli oleh konsumen. Atau Starbucks yang mengangkat tema peduli kanker payudara melalui setiap produk Starbucks pink yang dibeli oleh konsumen.

Nilai-nilai yang diangkat oleh perusahaan ternyata memiliki peranan penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian millenial.

Strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha:

Identifikasi nilai perusahaan Anda, sesuaikan dengan millenial dan sejajarkan produk Anda dengan mereka. Carilah cara untuk mendukung kebaikan bersama – baik di komunitas Anda atau di seluruh dunia.

Ciptakan cara yang datang secara otentik dari nilai Anda sendiri. Izinkan pelanggan untuk terlibat dengan usaha ini dan meminta umpan balik dari mereka.

4. Eksposur Konstan terhadap Media Sosial

Penelitian menunjukkan bahwa 81 persen Milennial yang ada di Facebook, memiliki rata-rata 250 teman. Mereka juga memeriksa perangkat mobile mereka rata-rata 43 kali sehari.

Bahkan Snapchat dan Insta Story, sebuah aplikasi yang dibuat untuk berbagi pesan gambar, telah menjadi cara paling populer ketiga bagi konsumen Millennial untuk saling berhubungan satu sama lain.

Strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha:

Jangan gunakan media sosial tanpa terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan yang dapat membantu Anda mencapainya.

Seperti semua saluran komunikasi, jadilah otentik dan dorong percakapan di media sosial. Bersedialah untuk mencoba bentuk baru media sosial (seperti Snapchat) jika sesuai dengan audiens dan sasaran usaha Anda.

5. Inovasi Dengan Tujuan

Saat ini Millennial mungkin lebih bersedia untuk mencoba sesuatu yang baru, mereka tidak akan menjadi konsumen setia kecuali barang tersebut memberikan nilai yang sangat penting dalam hidupnya.

Perusahaan yang meluncurkan produk baru demi inovasi perlu memastikan bahwa inovasi tersebut benar-benar membuat hidup anak millennial menjadi lebih mudah atau menciptakan lebih banyak kesenangan kepadanya. Hal-hal itulah yang dapat membantu pelaku usaha dalam mendapatkan loyalitas dari kaum millenial.

Strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha:

Sebelum berinvestasi dalam fitur atau produk baru yang inovatif, tanyakan apakah itu menambah nilai pada pengalaman pelanggan Anda?

Bila memungkinkan, gunakan inovasi untuk membuat hidup pelanggan Anda lebih mudah, bukan sekedar sesuatu yang mencolok untuk dibicarakan.

 

5 tips di atas dapat membantu pelaku usaha untuk mendapat perhatian millenial secara maksimal. Saat Anda menerapkan kelima tips tersebut, generasi ini tentunya akan mulai mempertimbangkan keputusan pembeliannya lebih lagi.