Jakarta, MNEWS.co.id – Kolaborasi merupakan salah satu strategi yang dapat memicu UMKM untuk tumbuh, khususnya dari segi penjualan. Selain berpotensi untuk meningkatan keuntungan, kolaborasi juga bisa memperluas jangkauan pasar dari pelaku UMKM.
Namun begitu, jangan sampai sembarangan melakukan kolaborasi. Sebab salah langkah dalam menentukan rekan bisnis, justru dapat berdampak buruk bagi kelangsungan usahamu.
Berikut adalah tiga hal penting yang perlu diperhatikan para pelaku UMKM saat melakukan kolaborasi.
1. Riset
Menurut Co-Founder CRSL, Mohamad Hidayat Rifai, melakukan riset penting dilakukan sebelum mengambil keputusan buat berkolaborasi. Sebab hal ini dapat menentukan besarnya peluang dan kecilnya risiko saat bekerja sama.
“Dengan riset bisa tahu mau mengeluarkan output apa, gimana menggabungkan keunikan masing-masing brand, kekuatannya apa, dan produk apa yang bisa diolah dengan kelebihan masing-maisng itu,” jelasnya dalam talkshow Strategi Kolaborasi Dongkrak Penjualan di hari ke-3 Festival UMKM kumparan 2021 yang digelar secara virtual pada Kamis (28/10/2021).
Pria yang biasa disapa Dayat inimenambahkan, usahanya telah merasakan dampak positif dari kolaborasi. CRSL dapat menjual lebih dari 1.000 jaket hasil kerja samanya dengan Local’s Unite Tehbotol Sosro.
“Kami merasa dampaknya ada hype dan bisa menjadi portofolio bagus buat kami ke depannya,” lanjut Dayat.
2. Harus bisa berdiskusi dengan rekan kolaborasi
Yoanita Indradjaja selaku Brand Manager Tehbotol Sosro menambahkan, pastikan rekan dan pelaku UMKM lain yang diajak berkolaborasi harus bisa saling berdiskusi.
“Sebab tiap brand punya jiwanya masing-masing. Harus diperhatikan jati dirinya, dan gimana supaya bisa mencari win-win solution biar sama-sama kuat dan unik,” katanya.
3. Saling percaya
Terakhir yang tidak kalah penting adalah tiap UMKM yang berkolaborasi harus saling memiliki rasa kepercayaan.
“Kedua pihak harus tahu gimana kekuatan dan kelemahan masing-masing. Itu yang akan dipertukarkan,” pungkas Badroni Yuzirman selaku pengusaha sekaligus pendiri Tangan di Atas (TDA).
Dengan langkah kolaborasi yang tepat, pelaku UMKM bisa menghasilkan produk baru dengan nilai tambah lebih serta menciptakan ikatan dengan pemilik bisnis lainnya yang dapat membuat usaha lebih berkembang.