Pariwisata di Bali. (Foto: Republika)

Jakarta, MNEWS.co.id – Masa pandemi Covid-19 membawa perubahan preferensi wisatawan yang menginginkan pariwisata berkualitas (quality tourism).

Koordinator Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Surana mengatakan wisatawan kini memiliki minat berbeda terhadap tempat wisawata, transportasi, dan akomodasi hingga kebersihan dibandingkan masa sebelum pandemi.

Sedikit berbeda dari masa sebelum pandemi, jika dulu banyak orang berwisata ke tempat ramai, kini sejumlah atraksi wisata memberlakukan pembatasan kapasitas pengunjung.

Dalam hal pemilihan maskapai penerbangan, sebelum adanya pandemi, masyarakat lebih memikirkan soal jumlah dan durasi transit serta harga penerbangan.  Akan tetapi, kini wisatawan lebih mempertimbangkan fasilitas sanitasi, waktu transit pendek, dan penerbangan langsung.

Kemudian berdasarkan preferensi produk, atraksi ramai di perkotaan dan tur berisi kelompok besar banyak diminati, kini wisata kesehatan dan aktivitas di luar ruangan serta tur pribadi dengan anggota kelompok tidak banyak lebih diminati.

Sedangkan berdasarkan sisi akomodasi, wisatawan saat ini lebih mementingkan terkait sanitasi dan keamanan serta lebih memilih tempat yang terpisah dari orang lain seperti resort dan villa.

Lebih jauh, terkait jumlah kunjungan wisatawan tahun ini masih terbilang rendah. Tahun lalu, terdapat 4,05 juta wisatawan mancanegara. Jumlah tersebut turun drastis dari tahun 2019 dengan jumlah wisatawan mancanegara mencapai 16,11 juta.

Sementara dari Januari hingga Juli 2021, angka wisatawan mancanegara belum mencapai seperempat dari tahun lalu.  Sedangkan untuk jumlah wisatawan nusantara pada 2020 diperkirakan sebanyak 198 juta. Jumlah tersebut turun 29,7 persen dibandingkan yajun 2019, yakni 289,9 juga perjalanan.

Aktivitas wisatawan nusantara pada 2021 ini sempat membaik hingga Juni. Akan tetapi harus tertahan oleh adanya kebijakan pembatasan mobilitas akibat lonjakan kadid Covid-19.  Kendati demikian, Surana optimis wisatawan nusantara akan memberikan distribusi besar dalam memulihkan perekonomian.