East Bay Bakery, usaha kuliner milik diaspora Indonesia di California yang menjajakan aneka jajanan pasar khas Nusantara. (Foto: East Bay Bakery)

MNEWS.co.id – Kini bertambah lagi UMKM makanan oleh masyarakat Indonesia di California, tepatnya di Kota Danville, wilayah Pantai Barat bagian Utara Amerika. Bisnis UMKM tersebut bernama East Bay Bakery, dirintis oleh anak muda Indonesia, Gabriela Lubaba.

Sosok yang akrab disapa Gaby ini bersama keluarganya juga aktif membuka berbagai pop up kitchen di berbagai farmer markets yang menjual aneka kue (pastry) dengan sentuhan citra rasa Amerika dan jajanan pasar tradisional khas Indonesia di San Francisco Bay Area

Diaspora asal Indonesia yang telah tinggal lama Amerika Serikat itu, menggelar peresmian Satu Tahun East Bay Bakery pada Jumat (14/7/2023) menyusul soft opening pada bulan yang sama tahun lalu.

Peresmian Satu Tahun East Bay Bakery pada Jumat (14/7/2023). (Foto: instagram.com/eastbaybakeryofficial)

Kini, East Bay Bakery telah menjadi salah satu toko aneka kue terkenal di wilayah East Bay, California yang menjual berbagai aneka roti dan kue basah dan kue kering. 

Gaby menjual tidak kurang dari 12 jenis roti dan 25 jenis kue, termasuk berbagai kue khas tradisional Indonesia di antaranya kelepon, ongol-ongol, lemper, lapis legit, cenil, kue talam, dan bolu kukus.

Keuletan dan kerja kerasnya berhasil menjadikan toko kue yang berlokasi di 9000 Crow Canyon Road, Danville tersebut sebagai incaran masyarakat lokal. Bahkan toko ini setiap harinya memasok kue beberapa supermarket besar di East Bay, di antaranya Diablo Foods yang memiliki reputasi menjual beragam makanan sejak 1968.

“Sedikitnya 50 ribu aneka roti dan kue terjual habis setiap bulannya, termasuk sedikitnya 300 roti dan kue dipesan setiap harinya oleh Diablo Foods, ratusan yang harus kami siapkan di event farmers market mingguan di Walnul Creeks maupun Orinda”, ujar Gaby.

Gaby menyampaikan bahwa pihaknya merintis usaha bersama anggota keluarganya dari nol. Pengalamannya bekerja di sebuah toko makanan terutama seputar baking dan masak memasak, tidak membuat dirinya berpuas diri.

Ia terus meningkatkan kemampuannya, tidak hanya mendapat bakat kemampuan masak dari keluarganya tapi juga pernah mengambil pelatihan sertifikasi spesialisasi tata boga dan aneka kue dengan tenaga chef khusus didatangkan dari Paris, di sebuah Akademi Seni San Francisco.

Ke depannya, Gaby berharap dapat terus mengembangkan bisnisnya, tetap rendah hati, hidup tenang serta terus meningkatkan kreativitas dan inovasi. 

Eksistensi East Bay Bakery telah menambah khasanah bisnis kuliner rintisan masyarakat dan diaspora Indonesia khususnya di wilayah kerja KJRI San Francisco.

Kondisi krisis pasca pandemi, setidaknya dalam satu tahun terakhir, ternyata tidak menyurutkan semangat diaspora Indonesia di Amerika untuk merintis usaha makanan. 

Konjen RI San Francisco Prasetyo Hadi kebanggaan sekaligus selamat atas keberhasilan East Bay Bakery sebagai UMKM milik diaspora Indonesia yang turut mempromosikan kuliner Nusantara.

“Kami mengucapkan selamat karena East Bay Bakery telah melewati masa krusial sejak soft opening tahun lalu, bahkan saat ini bisnisnya semakin menggeliat. Kami turut bangga karena kini bertambah lagi bisnis kuliner rintisan diaspora Indonesia di wilayah kerja yang turut mempromosikan cita rasa khas Indonesia,” kata Prasetyo. 

Sebelumnya diketahui telah berdiri toko Vio Pastry di Vacaville, California yang diresmikan pada Mei 2022. Kemudian pada Agustus 2022, KJRI San Francisco juga turut meresmikan kehadiran toko grosir Maya Asian Market yang dirintis oleh Maya Damayanti, seorang diaspora Indonesia asal Bandung yang kini tinggal di Kota Seattle, yang menjual berbagai produk makanan dan minuman Indonesia seperti mie instan, makan ringan, bumbu-bumbu jadi, tempe, bakwan, bakso, kopi, teh dan berbagai minuman kemasan Indonesia.

Di awal Mei tahun 2023 ini, kembali hadir Food Truck Bakoel Djakarta di kota Eugene, negara Oregon, yang menyajikan aneka kuliner khas Indonesia di antaranya nasi campur rendang, sate ayam, nasi goreng, mie goreng, gado-gado, bakmi ayam serta makanan cemilan seperti pastel, tahu isi, lumpia, dan bala-bala (bakwan).

Konsul Pensosbud, Mahmudin Nur Al-Gozaly, mengemukakan bahwa komitmen dukungan KJRI San Francisco pada bisnis kuliner masyarakat dan diaspora Indonesia terus digalakkan dengan semangat kolaborasi dan sinergi. 

Kehadiran berbagai usaha kuliner Indonesia tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan promosi kuliner sekaligus memperkuat nation branding Indonesia, bersama-sama elemen sosial budaya lainnya.

Keuletan dan disiplin mereka diharapkan juga dapat semakin mendorong tumbuhnya restoran-restoran baru Indonesia ke depannya di Amerika Serikat.