MNEWS.co.id – Lyna Windiarti, owner Double Eight Craft memiliki cerita menarik soal usaha kerajinan berbahan kain perca miliknya. Usaha yang dirintis sejak 2019 lalu itu, kini menembus pasar Belanda berkat pendampingan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Lyna, saat ditemui di rumahnya Plamongan Indah Jalan Sonokeling II D59, Kota Semarang mengaku awalnya dia adalah seorang penjahit pakaian wanita. Namun, sisa kain perca dia kumpulkan dan akhirnya muncul ide untuk mengolahnya kembali.
“Nggak saya buang perca-percanya. Saya kumpulkan akhirnya saya olah lagi menjadi produk seperti homedekor atau home tekstil yaitu sarung bantal, taplak meja, bad cover, sama cover sofa. itu awal usaha mulainya kerajinan perca,” kata Lyna dikutip MNEWS.co.id dari Radarsolo.
Di awal usaha kerajinan kain perca pada 2019 itu, Lyna hanya menjual melalui jaringan pertemanan. Sampai saat dia mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, usahanya kian berkembang dan maju.
“Kontribusinya (pemprov) sangat bagus. Ada pelatihan-pelatihan,” ujarnya.
Pertama dia mendapat pelatihan HAKI untuk mematenkan mereknya agar tidak dipakai orang lain. Kemudian mengikuti pelatihan manajemen dan digital marketing.
“Ada juga pelatihan public speaking. Waktu itu saya juga dapat dana hibah yaitu untuk mengelola Instagram itu untuk medsosnya,” paparnya.
Dari sanalah, usaha Double Eight Craft miliknya mulai merambah pasar nasional, bahkan mancanegara. Seperti produk sarung bantal, taplak meja, dan cover sofa yang dibanderol mulai dari harga Rp75 ribu hingga Rp3,5 juta.
“Tentu tambah bagus ya mas, tambah dikenal. Awalnya yang mulai Instagramnya mungkin kurang bagus kurang rapi, setelah ikut pelatihan menjadi rapi terus banyak followers-nya yang berimbas order naik,” ujarnya.
Mereka juga mendapat fasilitas seperti ikut pameran. Akhirnya produk semakin dikenal dan mendongkrak pemasaran. Penjualan hingga Sumatera, Kalimantan hingga Belanda.
Selain itu, pelatihan yang diberikan menjadikan Lyna berkemampuan public speaking yang bagus.
“Sangat bermanfaat karena sering ikut kurasi. Dan saat kurasi harus presentasi jadi sangat bermanfaat waktu saya ikut public speaking kemarin,” lanjutnya.
Baginya, kemajuan UMKM di Jawa Tengah tidak lepas dari sosok Ganjar Pranowo. Selama ini, Gubernur Jawa Tengah dua periode itu sangat memperhatikan UMKM.
“Sangat support istilahnya ada Lapak Ganjar juga yang membantu para UMKM. Kemudian kalau pameran-pameran itu beliau selalu datang gitu. Istilahnya support pada kami, itu luar biasa,” lanjutnya.
Ke depan, dia berharap usahanya bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat.