Ternante, MNEWS.co.id – Perkembangan teknologi di era saat ini dapat menjadi salah satu peluang pengembangan usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM) selama masa pandemi, seperti pengembangan ekonomi digital.
Peluang ini pula yang diharapkan oleh Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, untuk dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di daerahnya.
“Dalam mendorong potensi kewirausahaan, diperlukan transformasi ekonomi, dengan menggunakan platform internet agar dapat menciptakan peluang pasar yang tinggi,” ujarnya dikutip oleh MNEWS.co.id dari kumparan, saat membuka acara pelatihan angkatan pertama Digital Entrepreneurship Academy (DEA) tahun 2022, di Muara Hotel, Ternate, Senin (14/3/2022).
Karena itu, lanjutnya, pelaku usaha yang sudah memiliki ide, hingga yang sudah punya usaha, diharapkan segera mengoptimalkan bisnis berbasis digital agar dapat bersaing di era digital.
“Pemerintah juga berupaya menyiapkan UMKM yang mampu memanfaatkan teknologi digital agar bisa menjalankan bisnis digital. Karena itu pula Pemerintah Kota Ternate berkomitmen mendorong pelaksanaan kegiatan DEA. Apalagi, masyarakat sudah memasuki era digital yang semakin canggih,” katanya.
Dia berharap peserta pelatihan bisa melakukan upskilling, khususnya di bidang wirausaha digital dengan penggunaan teknologi informasi, dan komunikasi untuk dapat bersaing di dalam era revolusi industri 4.0.
“Semoga kegiatan DEA menjadi salah satu solusi tepat yang dapat membantu pemulihan ekonomi UMKM di tengah pandemi yang telah memberikan banyak pengaruh dan dampak negatif pada keberlangsungan hidup UMKM,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kadis Infokom Kota Ternate, Anas Konoras menjelaskan kegiatan itu dilakukan dalam empat sesi atau angkatan. Dan pada kegiatan angkatan pertama itu diikuti oleh 120 peserta.
“Mudah-mudahan dengan antusias pelaku usaha UMKM ini, sebagaimana harapan Wali Kota Ternate, pelaku usaha ini bisa dapat mengakses pasar global untuk produknya, permodalannya dan promosi dalam pemanfaatan platform digital,” ucapnya.
Anas mengatakan, kegiatan untuk satu angkatan itu dilakukan selama dua hari. Dan anggaran kegiatan ini bersumber dari APBN 2022. Karena itu, narasumber juga langsung dari Kementerian Kominfo. Sementara narasumber lokal, hanya dari perbankan.
“Pelaku usaha ini diberikan pelatihan agar dapat beradaptasi, produk bisa dijual melalui marketplace yang ada,” tutup Anas.