Jakarta, MNEWS.co.id – Gerakan “Bangga Buatan Indonesia” yang diluncurkan 14 Mei 2020 lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meningkatkan jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terhubung dengan platform digital. Dalam waktu sekitar dua bulan, gerakan ini telah berhasil menambah 1,2 juta UMKM yang go online.
Bila sebelumnya UMKM yang sudah terhubung wadah digital sebanyak 8 juta unit UMKM atau sekitar 13 persen, adanya gerakan Bangga Buatan Indonesia ini menargetkan adanya tambahan 2 juta UMKM hingga akhir tahun 2020.
“Gerakan Bangga Buatan Indonesia ini berjalan sangat baik. Sudah lebih dari 1,2 juta (UMKM) yang bertambah dalam waktu dua bulan, dan sales-nya naik lebih dari 2.100 persen” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Gerakan Bangga Buatan Indonesia merupakan upaya kolaboratif antara pemerintah, e-commerce dan pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama membangkitkan ekonomi Indonesia melalui dukungan bagi pertumbuhan UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
Dua target utamanya yaitu mendorong penggunaan platform digital serta mendukung produk buatan dalam negeri. “Kita dorong ada pelatihan-pelatihan supaya UMKM itu membuat barang-barang produksi dia, misalkan higienis-nya bagaimana, promosinya bagaimana, kemudian teknik membuatnya bagaimana, sehingga platform seperti Gojek, BliBli.com, Tokopedia, dan lainnya membuat pelatihan-pelatihan,” kata Luhut.
Pemerintah bersama Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) baru-baru ini juga meluncurkan program Digital Kredit UMKM (DigiKu), layanan kredit secara digital bagi pelaku UMKM yang telah terkoneksi dengan platform digital (merchant e-commerce). Layanan ini juga merupakan bentuk komitmen Pemerintah dalam mendorong UMKM agar memasuki ekosistem digital.
Melalui inovasi program DigiKU ini, pemerintah dengan melibatkan Himbara mengucurkan dana sebesar Rp 4,2 triliun untuk disalurkan melalui skema layanan kredit digital, kepada 1 juta unit UMKM dalam ekosistem digital.