Produk makanan ringan Indonesia akan diekspor ke Mesir. (Foto: KBRI Kairo)

Lampung, MNEWS.co.id – Usaha kecil menengah (UKM) asal Lampung berhasil membukukan transaksi ekspor produk makanan ringan ke Mesir sebesar USD35 ribu atau senilai Rp500 juta.

Hal itu terwujud melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilangsungkan secara  hibrida antara Rafin’s Snack asal Lampung dan Almo Mart Asian Supermarket asal Mesir pada Kamis (18/11/21).

Penandatanganan kontrak ekspor kali ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Trade Expo Indonesia ke-36 Digital Edition. Penandatanganan MoU dilakukan oleh pemilik Almo Mart yaitu Louayy Muhammad Khayrullah dan Sri Wahyuni, dan pemilik usaha Rafin’s Snack yaitu  Muhammad Ravie Cahya Ansor dan Rospawati.

Atase Perdagangan KBRI Kairo Irman Adi Purwanto Moefthi mengatakan kolaborasi antara pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat membuka peluang bagi pelaku UKM untuk menembus pasar ekspor.

“Kolaborasi bersama antara pemerintah, pelaku usaha, diaspora Indonesia, dan semua pihak lainnya dapat memberikan kesempatan UKM untuk siap masuk ke pasar global. Hasil kolaborasi sedang kita saksikan bersama, yaitu antara Almo Mart Asian Supermarket di Mesir dan Rafin’s  Snack di Lampung,” ujar Irman.

Irman berharap penandatanganan ini dapat mendorong lebih banyak pengusaha Indonesia untuk maju dan berkembang membantu peningkatan ekspor produk Indonesia ke luar negeri, khususnya pasar Mesir.

Salah satu upaya mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah Indonesia untuk unjuk diri ke pasar global, seperti ke pasar Mesir, adalah dengan memberikan fasilitasi ekspor yang dapat membantu para pelaku usaha untuk mempersiapkan ekspor.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiharto Setyawan menyambut baik upaya ekspor produk UKM Lampung di masa pandemi Covid-19 ini. “Hal ini membuktikan bahwa  produk makanan produksi UKM Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk-produk negara lainnya, sehingga mampu menarik minat dan daya beli konsumen seperti di pasar Mesir,” katanya.

Perdagangan nonmigas memang menjadi tulang punggung perdagangan Indonesia-Mesir. Dalam tiga tahun terakhir (2019-2021), perdagangan nonmigas mendominasi hingga 99,99 persen  total pedagangan kedua negara (migas dan nonmigas).

Pada Januari-September 2021, ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir tercatat mencapai USD1,09 miliar. Di sisi lain, impor nonmigas Indonesia dari Mesir mencapai USD161,47 juta.

Indonesia mencatatkan surplus necara perdagangan sebesar USD937,29 juta pada periode tersebut. Pada 2020, ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir tercatat sebesar USD1,05 miliar. Impor Indonesia dari Mesir tercatat sebesar USD128,26 juta. Sehingga, Indonesia mencatatkan surplus terhadap  Mesir sebesar USD927,50 juta.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Mesir pada 2020 adalah minyak kelapa sawit, kopi, benang, dan ban kendaraan. Sementara itu, komoditas impor utama  Indonesia dari Mesir adalah pupuk, kalsium fosfat alami, dan sejumlah buah-buahan seperti kurma, nanas, tin, dan alpukat.