Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memastikan enam program prioritas tahun 2023 dari pihaknya berjalan melalui sinergi kedeputian dan pemerintah daerah.
Teten menyampaikan jika hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas serta kualitas produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang kemudian mampu mendorong target jumlah kewirausahaan.
“Saya ingin sampaikan, sinergi program ini sangat penting. Menyelaraskan produktivitas Koperasi dan UMKM, serta menambah wirausaha baru untuk naik kelas,” ungkap Teten dalam pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan (Rakortecan) Bidang Koperasi, UMKM, dan Kewirausahaan Tahun 2022 di Bali dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (20/6/2022).
Keenam program prioritas Kemenkop UKM tersebut adalah Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM, Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM, Implementasi Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, Redesign PLUT-KUMKM menjadi The New PLUT sebagai Center of Excellence (pusat keunggulan), Koperasi Modern melalui Korporatisasi Pangan (Petani dan Nelayan), dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem.
Selama ini, lanjut Teten, pihaknya masih kesulitan dalam menyusun program yang lebih presisi lantaran belum memiliki data yang kuat.
Teten berharap dengan memprioritaskan pendataan lengkap, maka pihaknya dapat menyusun perencanaan program evaluasi yang lebih presisi dalam menjawab kebutuhan UMKM.
Teten mendorong implementasi program major project dengan menyediakan rantai pasok untuk daerah yang memiliki produk unggulan tertentu dan mempunyai potensi permintaan yang besar.
“Maka kita jemput bola, tidak bisa kita diam saja atau pasif. Pendekatan kita berubah menjadi lebih proaktif, terutama bagi UMKM yang memiliki keunggulan domestik untuk kita perbaiki, membangun ekosistem dan rantai pasoknya agar UMKM kita fokus,” kata Teten.
Terkait pengembangan kewirausahaan nasional, Indonesia perlu persiapan untuk menjadi negara maju dengan mencapai rasio kewirausahaan minimal 4 persen. Sementara saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia baru mencapai angka 3,18 persen.
Pemerintah daerah diminta untuk menentukan target jumlah wirausaha mapan mengingat Kemenkop UKM menetapkan angka 1 juta wirausaha mapan hingga tahun 2024.
Teten menyarankan kalangan anak muda yang memperoleh pendidikan tinggi untuk berinisiatif menyiapkan wirausaha baru baik di dalam negeri maupun global.
“Ini juga yang perlu kita kaitkan dengan redesign PLUT yang diharapkan betul-betul menjadi Rumah Bersama UMKM, bukan hanya sebagai konsultasi saja. PLUT menjadi bagian melahirkan wirausaha mapan baru maupun digitalisasi UMKM hingga 30 juta UMKM yang saat ini baru 19 juta,” ucapnya.
Mengenai program prioritas pengentasan kemiskinan, Kemenkop UKM menekankan pemberdayaan ekonomi. Salah satu tujuan yang hendak dicapai untuk memberdayakan ekonomi adalah dengan mewujudkan koperasi modern.
Teten menilai sebagian besar koperasi masih lemah karena memiliki pola pikir yang jadul (masa lalu), sehingga dirasa perlu melakukan transformasi dengan mengadopsi teknologi digital.