Ilustrasi. (Foto: Katadata)

Jakarta, MNEWS.co.idExperian yang merupakan perusahaan global penyedia layanan informasi global baru ini bekerja sama dengan Forester Consulting dalam menggarap riset bertajuk “Experian Credit Decisioning Trends 2022: Indonesia”.

Riset ini mengungkapkan bahwa penggunaan data dan teknologi ternyata justru mampu mempercepat dan memperluas inklusi keuangan di Indonesia. Hal tersebut membantu perusahaan pemberi pinjaman di Indonesia memanajemen risiko yang muncul saat memberikan pinjaman kepada calon nasabah.

69 persen responden survei yang terdiri dari perusahaan pemberi pinjaman tercatat menolak nasabah karena minimnya data riwayat kredit. Padahal kondisi ini bisa mengancam masyarakat berpenghasilan rendah dan UMKM di tengah kondisi pandemi.

Apabila dibiarkan maka prioritas pemerintah Indonesia untuk mendorong inklusi keuangan hingga 90 persen pada 2024 terancam gagal menurut Managing Director Southeast asia & Regional Innovation Experian APAC, Mohan Jayaraman.

Hasil riset ini menyebutkan beberapa poin penting lainnya terkait potensi peningkatan akses pembiayaan konsumen dan UMKM di Indonesia melalui peran teknologi dan penggunaan data.

Experian menyebutkan pemanfaatan data yang lebih komprehensif dan cerdas berperan penting bagi perusahaan pemberi pinjaman, serta perusahaan pemberi pinjaman kini sangat mengandalkan teknologi untuk meningkatkan kemampuan identifikasi risiko kredit dan identity fraud.

“Dengan perkembangan teknologi keuangan dan transformasi digital yang semakin pesat, perusahaan pemberi pinjaman dapat mendukung masyarakat Indonesia, khususnya usaha mikro dan kecil dalam pemulihan akibat dampak pandemi. Di samping data konvensional, sumber data alternatif diprediksi akan menjadi terobosan penting bagi perusahaan pemberi pinjaman di Indonesia dalam mendorong akses layanan finansial yang inklusif dan bertanggung jawab,” katanya.

Experian juga telah menjalin kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi PT hutchison 3 Indonesia. Kolaborasi ini menjadikan 3 Indonesia sebagai mitra data alternatif untuk alat penilaian kredit canggih Experian, yang dikenal dengan nama PowerScore.