Tampilan Kemasan Produk Kacang Bunly. (Foto; MNEWS)

Jakarta, MNEWS.co.id – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi virus COVID-19.  Hampir semua pelaku usaha terpukul dan banyak yang merugi baik dari segi penjualan ataupun permodalan. Namun, di tengah pandemi ini, para pelaku usaha harus terus melakukan berbagai strategi agar bisnisnya tetap berjalan.

Lily Nuriyah, merupakan salah satu pelaku usaha dengan produk kacang bermerek Bunly asal Makassar, Sulawesi Selatan. Selain itu, Ia juga merupakan member Komunitas Sahabat UMKM sekaligus Badan Pengurus Daerah (BPD) Sahabat UMKM Sulawesi Selatan yang terbentuk sejak bulan Oktober 2019.

Di tengah pandemi virus Corona, Lily menjelaskan para pelaku UMKM Makassar melakukan strategi untuk bertahan dengan bersinergi dengan beberapa dinas dan pemprov terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar.

Sinergi yang dilakukan adalah dengan program bela beli produk UMKM yang sudah diprakarsai oleh Liestiaty Fachruddin, ibu Gubernur Sulawesi Selatan melalui Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Melalui program tersebut, produk Sahabat UMKM Makassar akan dibeli untuk disiapkan dan diberikan kepada para tenaga medis. Selain itu, dalam waktu dekat ini rencananya Sahabat UMKM Makassar juga akan membuat parsel yang berisi produk-produk pelaku UMKM lokal dan akan ditawarkan ke dinas serta pemprov Sulawesi Selatan.

Lily menambahkan, saat ini para pelaku UMKM lainnya juga aktif mempromosikan produknya melalui media sosial. Selain itu, salah satu yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM adalah dengan menggunakan trik menghubungi kembali pelanggan lama ataupun baru untuk menawarkan produk yang dijual.

Ia berharap dengan melakukan berbagai strategi tersebut, para pelaku UMKM khususnya di Kota Makassar dapat bertahan dan optimis dalam memasarkan produk. Hal tersebut Lily sampaikan saat menjadi narasumber dalam Kelas Komunitas Online Sahabat UMKM melalui sesi Instagram Live bertajuk “Strategi Menjaga Keberlangsungan Usaha Bagi Pelaku UMKM” pada Jumat (8/5/20).

Selama kurun waktu 7 bulan, member Sahabat UMKM Sulawesi Selatan sudah melakukan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatan penjualan produk UMKM Makassar. Saat ini Sahabat UMKM Sulawesi Selatan sudah beranggotakan 295 orang dengan melibatkan kerja sama melalui berbagai pihak seperti Perbankan, Pemerintah, BUMN, Universitas, dan lainnya.

Kegiatan awal Sahabat UMKM Makassar salah satunya adalah dengan mengajukan proposal kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar. Fasilitas yang diberikan adalah 3 buah mobil truk inflasi yang bernama “SME’S TRUCK CFD SUMKM SULSEL” yang bertujuan untuk membantu para anggota untuk bisa berjualan di area Car Free Day (CFD).

Sahabat UMKM Kota Makassar juga bekerja sama dengan Bulog dan PT Pokphan Indonesia yang ikut meramaikan kegiatan saat berjualan di area CFD. Kegiatan ini dilakukan setiap 2 minggu sekali di Kota Makassar dan juga roadshow ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan langkah untuk mempromosikan produk-produk UMKM Makassar dan mensosialisasikan komunitas Sahabat UMKM di Sulawesi Selatan.

Beberapa produk yang dihadirkan meliputi kuliner, jasa craft, dan fesyen dengan melibatkan kerja sama dengan berbagai toko retail di Kota Makassar.

Tidak hanya itu, penjualan juga dilakukan melalui e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Gojek serta dipromosikan dan dibeli secara bergiliran oleh Pemprov Sulawesi Selatan melalui Dekranasda dan juga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).