Jakarta, MNEWS.co.id – Beauty-tech company Social Bella belum lama ini mengungkap empat perubahan perilaku konsumen produk kecantikan di Indonesia. Perubahan ini didorong akibat adanya pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia dua tahun terakhir. Perubahan perilaku pelanggan kecantikan ini buah dari upaya untuk terus beradaptasi dengan kondisi yang terjadi.
Chrisanti Indiana, Co-Founder & CMO Social Bella menjelaskan bahwa selama pandemi, pelanggan kecantikan adalah yang paling adaptif di tengah perubahan yang terus terjadi. Ditambah, teknologi informasi yang semakin canggih mendorong mereka untuk memanfaatkan peluang yang ada.
“Di tengah pandemi, kami melihat pelanggan kecantikan paling adaptif. Walaupun menggunakan masker, mereka masih sering bereksplorasi dengan tren make up. Mereka juga aktif mempelajari kandungan produk di tengah arus produk baru yang terus bermunculan,” ungkap Chrisanti.
Terdapat empat perubahan perilaku pelanggan kecantikan yang dibagikan oleh Social Bella yaitu;
1. Ulasan produk jadi andalan pelanggan sebelum memutuskan pembelian
Hadirnya ratusan brand kecantikan di Indonesia ditambah kemudahan teknologi dan informasi, kini beauty enthusiast semakin mengandalkan ulasan pelanggan lainnya sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan pembelian produk.
Tidak hanya itu, beauty enthusiast juga terdorong untuk berbagi ulasan atas produk yang mereka beli dan gunakan di platform review. Data di aplikasi SOCO, platform review produk dari Social Bella, terdapat 90.000 produk dengan lebih dari 2,3 juta ulasan.
SOCO mencatat adanya peningkatan pengguna di 2021 hingga 31 persen dibandingkan tahun lalu. Kemudahan ini juga mendorong peningkatan total ulasan yang diberikan oleh para pelanggan meningkat sebesar 58 persen dibandingkan total ulasan pada 2020.
2. Pelanggan kian selektif memilih produk kecantikan
Seiring dengan makin maraknya industri kecantikan dengan berbagai inovasi produk, beauty enthusiast mempunyai banyak pilihan dan selektif memilih produk untuk digunakan. Salah satu yang diminati adalah produk yang mengandung bahan aktif.
Namun, tidak semua konsumen memahami mengenai bahan aktif tersebut. Padahal kandungan produk menjadi poin pertimbangan penting bagi pelanggan untuk memilih produk kecantikan yang akan mereka gunakan agar lebih tepat dan efektif sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Oleh karena itu, Sociolla memberikan informasi yang lengkapnya dengan meluncurkan laman khusus The Active Ingredients Guide yang tersedia di aplikasi SOCO.
3. Brand lokal makin mendapatkan tempat di hati pelanggan
Masa pandemi menjadi momen penting yang mendorong popularitas brand lokal. Sociolla mencatat adanya peningkatan ketertarikan para beauty enthusiasts yang sangat signifikan untuk produk-produk seperti primer (80 persen), concealer (50 persen) serta loose powder (60 persen).
Selain itu, angka penjualan untuk produk-produk tersebut yang berasal dari brand lokal pun meningkat hingga 66 persen di 2021. Adapun untuk produk skincare, ampoule, toner dan sunscreen menjadi produk yang paling diminati sepanjang 2021.
4. Menuju pemulihan pandemi, pelanggan rindu mendapatkan pengalaman berbelanja offline
Chrisanti mengatakan dengan adaptasi pandemi yang terus berjalan, perusahaannya melihat ke depan integrasi layanan online dan offline akan menjawab kebutuhan para pelanggan kecantikan.
“Pelanggan sudah mulai berkegiatan secara normal namun dengan protokol kesehatan yang ketat, kami melihat konsep omnichannel yang kami terapkan di Sociolla Store adalah masa depan untuk industri kecantikan di Indonesia,” ucapnya.
Hingga akhir tahun ini, Ia menambahkan Social Bella secara aktif terus melakukan pembukaan toko offline berkonsep omnichannel di sejumlah kota di Indonesia dan Vietnam. Hingga kini Sociolla Store telah hadir sebanyak 30 toko di 19 kota di Indonesia dan 7 toko di Vietnam.