Tampilan Slasar Malioboro di Jalan Pasar Kembang, Kota Yogyakarta. (Foto: Rahman)

Yogyakarta, MNEWS.co.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memanfaatkan lahan dan propertinya yang selama ini tidak produktif dengan mengembangkan lini bisnis retail. Yaitu dengan mengembangkan kawasan bisnis dengan nama Slasar Malioboro di Stasiun Tugu, Yogyakarta.

Slasar Malioboro dibangun sebagai pengembangan kawasan Stasiun Tugu dan juga sebagai ruang pamer pelaku UMKM Yogyakarta, hingga area pertunjukan seni budaya lokal serta mengintegrasikan Stasiun Yogyakarta dengan kawasan wisata Malioboro. Slasar Malioboro terletak di Jalan Pasar Kembang (Sarkem) tepatnya di samping Loko Cafe Stasiun Besar Tugu, Yogyakarta.

“Memang belum seluruhnya beroperasi karena masih ada bebarapa titik yang perlu dibenahi namun sudah ada sejumlah tenan yang mencoba berjualan,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto.

Deretan toko di Slasar Malioboro memakai konsep arsitektur heritage atau bangunan klasik yang identik dengan bangunan bertingkat dengan banyak jendela. Supriyanto menjelaskan alasan mengapa Slasar Malioboro menggunakan konsep heritage yang telah diresmikan oleh sejumlah kerluarga Keraton Yogyakarta.

“Kami (KAI Properti) ingin menampilkan klasiknya Yogyakarta, itulah alasan memakai konsep heritage dan pihak keraton serta Pemerintah Kota Yogyakarta juga sudah merestuinya,” tambahnya.

Tujuan pembangunan Slasar Malioboro selain menyediakan fasilitas pendukung dan peningkatan pelayanan para penumpang kereta, juga sebagai destinasi wisata kuliner baru di kawasan Malioboro.

KAI Properti menawarkan tenant – tenant skala lokal maupun nasional dengan pilihan menu kuliner beragam seperti Tenant Kopi Laju, Kalis Donat, Serabi Mertua, dan sejumlah tenan lainnya.

Selain itu, pihak KAI juga telah berkoordinasi dengan Dinas peridustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta dan Provinsi untuk memfasilitasi para pelaku UMKM. “Jadi tidak hanya tenant besar, kami juga menyiapkan spasi untuk UMKM agar bisa lebih berkembang,” ujar Supriyanto.

Slasar Malioboro diresmikan oleh Dirut KAI. Hadir yang turut mengundang Gusti Ratu Kanjeng Condrokirono, KGPH Hadi Winoto, KPH Notonegoro, Walikota Yogyakarta, EVP Daop 6 Yk dan Direksi KAI.

Dengan tampilan bangunan bergaya heritage, para pengunjung dapat merasakan sangat nuansa ‘Yogyakarta’ tempo dulu sambil menikmati pemandangan di sekitarnya. “Kami ingin Slasar Malioboro dapat menjadi salah satu tambahan ikon kulier dan nongkrong terbaru di Kota Yogyakarta ke depannya,” pungkasnya.