Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat. (Foto: Gatra)

Jakarta, MNEWS.co.id – Dalam mendukung pengembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung program Pasar Digital (PaDi) yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.

Tidak hanya memberi dukungan dan mengoptimalkan besaran belanja BUMN pada sektor UMKM, program ini juga memperkuat perekonomian dengan memanfaatkan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Aas Asikin Idat, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) mengatakan pihaknya selama ini berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan sektor UMKM di Indonesia. Sejauh ini, tercatat transaksi Pupuk Indonesia Grup yang melibatkan UMKM mencapai Rp2,35 triliun yang meliputi bidang jasa ekspedisi dan pengepakan, pengadaan peralatan mesin dan sewa peralatan mesin serta jasa periklanan, dengan total 11.725 UMKM yang terlibat.

“Kami pun siap untuk lebih mengoptimalkan besaran belanja pada sektor UMKM demi meningkatkan sinergi antara BUMN dan UMKM sebagaimana arahan Pak Menteri,” katanya

PaDi UMKM merupakan platform digital yang diinisiasi Kementerian BUMN untuk memonitor kontribusi BUMN terhadap UMKM di seluruh Indonesia, meliputi pengumpulan informasi penjual UMKM, enabler e-Commerce dengan mengintegrasikan marketplace, B2B, maupun E-Procurement, monitoring kontribusi BUMN belanja ke UMKM, dan monitoring penyaluran fasilitas pembiayaan/ permodalan UMKM.

Penandatanganan dilakukan oleh sembilan direktur utama BUMN yang terlibat dalam ekosistem PaDi UMKM.

Dalam PaDi UMKM, Telkom berperan sebagai Data Centralized Agregator, bersama tujuh BUMN terdiri dari Pupuk Indonesia, Pertamina, BRI, PNM, PTPP, Waskita, dan WIKA, yang akan bertindak sebagai Top Pilot pada delapan kelompok kegiatan UMKM, termasuk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dan Community Development Center (CDC) masing-masing BUMN. Selain itu akan ada tiga BUMN yang bertindak sebagai lembaga pembiayaan yakni BRI, Pegadaian, dan PNM.

Dalam kesempatan tersebut Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan situasi pandemi virus corona (Covid-19) membawa dampak yang cukup signifikan terhadap sektor UMKM, berbeda kondisi tahun 1998, UMKM justru dapat bertahan.

Oleh karenanya demi membantu sektor UMKM, anggaran belanja BUMN sampai dengan Rp14 miliar diprioritaskan pada UMKM.

“Saya yakin dengan adanya platform PaDi UMKM ini dapat memperluas channel UMKM serta membantu mempersiapkan UMKM dalam memasuki normal baru melalui transaksi yang akan banyak dilakukan secara digital,” kata Erick.