MNEWS.co.id – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan, terutama dalam menciptakan produk-produk premium yang berkualitas. Dengan meningkatnya daya beli dan kebutuhan akan produk-produk unggulan di pasar internasional, termasuk Thailand, UMKM Indonesia memiliki peluang besar untuk menembus pasar luar negeri.
Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil serta populasi konsumen yang berdaya beli tinggi. Masyarakat Thailand memiliki ketertarikan terhadap produk-produk berkualitas tinggi, terutama yang memiliki nilai tambah seperti produk dengan bahan alami, ramah lingkungan, dan produk yang membawa sentuhan budaya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok menyatakan bahwa produk-produk premium buatan pelaku UMKM memiliki potensi untuk menembus pasar Thailand dan meningkatkan kinerja ekspor dalam negeri.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand dan UNESCAP Rachmat Budiman mengatakan, dalam beberapa kali kesempatan pihaknya telah memberikan fasilitasi gratis kepada pelaku UMKM dalam negeri untuk mengikuti pameran di Thailand.
“Kami berikan kesempatan. Namun, saya menggarisbawahi, UMKM yang dipromosikan adalah yang berkualitas. Kita tidak ingin promosi ini backfire bagi kita,” kata Rachmat.
Rachmat menjelaskan, Indonesia sebagai salah satu anggota G20, harus menunjukkan kepada pasar internasional bahwa produk buatan UMKM dalam negeri memiliki kualitas yang baik dan mampu diterima pasar dunia.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Thailand perlu dicontoh agar pelaku UMKM dalam negeri naik kelas dan mampu menembus pasar di negara yang dijuluki Negeri Gajah Putih itu.
Salah satu hal yang dilakukan oleh Pemerintah Thailand adalah, produk-produk buatan UMKM dengan standard internasional dipamerkan pada pusat-pusat perbelanjaan yang diharapkan mampu menarik minat calon pembeli dari berbagai negara.
“Kita tidak akan tahu itu adalah produk UMKM karena packaging bagus, kualitasnya bagus,” katanya.
Ia menambahkan, salah satu produk Indonesia yang diminati pasar Thailand adalah produk batik. Batik yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan Nonbendawi mampu menarik minat pasar di negara tersebut.
Pada saat memperkenalkan batik buatan pelaku UMKM, lanjutnya, pelaku usaha tersebut berniat memperkenalkan produk batik untuk kelas menengah ke bawah. Namun, Rachmat meminta pelaku UMKM itu untuk memperkenalkan batik kualitas premium.
“Pelaku usaha tidak yakin dengan produk yang mahal. Percaya atau tidak, pada saat UMKM itu membawa produk premium, pada hari pertama, batik dengan harga termahal habis terjual,” katanya.
Potensi lain yang terbuka untuk pasar Thailand adalah makanan dan minuman dari para pelaku UMKM dalam negeri. Ia mengingatkan, jika pelaku UMKM ingin menembus pasar Thailand, harus mengutamakan kualitas produk.
Dengan memanfaatkan peluang ini, pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka agar bisa go global. Inovasi, kualitas, serta pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci utama dalam memenangkan hati konsumen internasional. Dengan demikian, UMKM Indonesia berpeluang menjadi salah satu pemain utama dalam industri global.