Ilustrasi. (Foto: Finansialku)

Jakarta, MNEWS.co.id – Manajemen keuangan tidak hanya diperlukan ketika pelaku UMKM akan memulai bisnis. Dalam pengembangan bisnis pun, manajemen keuangan yang bijak menjadi hal yang sangat penting demi kelangsungan usaha.

Tanpa manjemen keuangan, pengeluaran akan menjadi kurang efisien. Dengan menyusun rencana keuangan, pelaku UMKM bisa memprediksi jumlah pemasukan dan pengeluaran selama beberapa periode ke depan.

Roro Puteri, Head of Majoo Academy memaparkan sebanyak 82% bisnis gagal dikarenakan manajemen keuangan yang buruk. Beberapa hal penyebabnya seperti tidak membuat laporan keuangan, stok persediaan yang tersendat, menentukan nilai keuntungan yang terlalu rendah, dan pengaplikasian strategi serta analisa yang tidak tepat.

Selain itu, Ia juga menambahkan beberapa hambatan yang dihadapi UMKM dalam berkembang di antaranya yaitu pencatatan penjualan tradisional, laporan keuangan serabutan, absensi, komisi dan gaji dilakukan manual, tidak ada loyalitas pelanggan, kesulitan pembiayaan usaha, serta kurang akses dalam konsultasi usaha.

Maka dari itu, para pelaku UMKM sudah seharusnya lebih memperhatikan manajemen keuangan pada usaha yang dijalankannya, mengingat banyaknya manfaat dari memiliki literasi keuangan  bagi keberlangsungan usahanya.

Melalui pengetahuan keuangan yang memadai, pelaku UMKM akan memiliki perilaku manajemen keuangan yang lebih baik. Seperti membayar tagihan tepat waktu, melakukan pembukuan terhadap pengeluaran yang dilakukan setiap bulan, dan memiliki cadangan dana untuk kondisi darurat.

Di era yang sudah modern seperti sekarang ini, sudah banyak pelaku usaha yang mulai menggunakan pembukuan secara digital dalam mengelola keuangan bisnisnya. Pemanfaatan teknologi dan digitalisasi nyatanya masih belum banyak diketahui oleh kalangan pelaku UMKM dalam membantu mengelola transaksi usaha mereka.

Roro menjelaskan, digitalisasi menjadi sangat penting bagi pelaku usaha karena memberikan beberapa keuntungan seperti kenaikan pendapatan hingga 80%, satu setengah kali lebih mungkin untuk meningkatkan kesempatan kerja, 17 kali lebih mungkin untuk menjadi inovatif, dan UMKM yang lebih banyak menggunakan teknologi digital menjadi lebih kompetitif secara internasional.

Tidak hanya itu, pembukuan yang dilakukan secara digital juga memberikan manfaat tersendiri bagi pelaku usaha. Pertama, operasional keuangan tentu menjadi lebih sehat karena sudah tercatat, terpantau, dan terjadwal secara online. Kedua, optimalisasi keuangan lebih terjamin dari segi stok produk, penggunaan bahan atau alat yang efisien, jam buka lebih optimal, dan manajemen aset yang sesuai dengan kebutuhan.

Dan yang ketiga, melalui digitalisasi tentu akan meningkatkan penjualan sehingga dapat mendatangkan pelanggan yang loyal, dapat memperluas pasar dengan go digital, serta bisa memberikan berbagai promo menarik bagi konsumen secara online.

“Melalui digitalisasi, pencatatan keuangan tentu akan memiliki rekaman yang lebih efisien,” ujar Roro.

Dengan tercatatnya transaksi keuangan, visibilitas usaha bagi UMKM akan terlihat sangat detail. Jumlah transaksi yang masuk dan keluar mudah untuk dipantau. Apalagi dibantu dengan pembukuan online baik melalui aplikasi digital atau semacamnya, otomatis laporan keuangan UMKM juga dapat langsung tersusun secara rapi dan jelas.