Surabaya, MNEWS.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terus mendorong pengadaan barang dan jasa dengan membeli produk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, upaya ini sebagai strategi dalam rangka memberikan stimulus kestabilan ekonomi daerah di tengah pandemi Covid-19, khususnya bagi pelaku UMKM.
Khofifah mengaku, transaksi pengadaan barang dan jasa dari pelaku UMKM yang sudah dilakukan di tataran Pemda di Jawa Timur mencapai Rp1,1 miliar. Transaksi tersebut difasilitasi Program Jatim Bejo (Jawa Timur Belanja Online) dengan memanfaatkan e-Marketplace. Yakni toko daring untuk pengadaan barang dan jasa milik Pemerintah di Provinsi Jawa Timur.
“Transaksi tersebut di atas terdiri dari 759 pesanan dengan kontribusi paling tinggi berupa katagori makan dan minuman. Dengan jumlah penyedia UMKM yang telah terdaftar dalam platform e-Marketplace Jatim Bejo mencapai 638 penyedia,” ujar Khofifah dikutip dari laman Dinas Komunikasi Dan Informatika Jawa Timur.
Dalam mendorong optimalisasi program pengadaan barang dan jasa dengan memberdayakan para pelaku UMKM, Khofifah juga telah menerbitkan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur tertanggal 23 Februari 2021 Nomor 027/2337/022.1/2021 tentang Pelaksanaan Program Jatim Bejo. Khofifah meyakini upaya ini bisa terus dilakukan dengan maksimal.
Ia mengatakan keinginannya agar lebih banyak lagi Pemda di Jatim yang ikut mensukseskan program ini dalam rangka meningkatkan kestabilan ekonomi daerah khususnya para para pelaku usaha mikro dan kecil.
Saat ini, Program Jatim Bejo telah melibatkan ratusan UMKM sebagai penyedia. Seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur diakuinya telah terdaftat sebagai demander.
“Namun sayangnya belum semua Pemkab dan Pemkot di Jatim yang telah bergabung dalam Jatim Bejo,” pungkasnya.