Surabaya, MNews.co.id – Peran swasta dalam menguatkan posisi UMKM sangat besar, sehingga yang dibutuhkan tidak hanya pada pembinaan atau pendampingan melainkan diperluas pada bidang pemasaran dan pencitraan produk. Hal tersebut disampaikan pada saat Bincang Kompas dengan tema “‘Keberpihakan Swasta dalam Mengokohkan Posisi UMKM di Jatim” hasil kerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk, di Surabaya, Kamis (5/9/2019).
Para pembicara yang hadir yaitu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jatim, Mohammad Yasin. Manager Stakeholder Relation & CSR Facility PT HM Sampoerna Tbk Indra Refipal, Pakar Statistik Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya Kresnayana Yahya, serta pelaku usaha Sri Rahayu dan Aminah.
Kresnayana mengatakan untuk menguatkan kontribusi dalam pengembangan pelaku UMKM di Jatim, swasta tidak harus bekerja sendiri. Mereka bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, bahkan dengan pihak swasta lain. Caranya dengan membentuk asosiasi untuk program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibilty/CSR).
Menurutnya pelaku UMKM biasanya hanya memiliki kemampuan produksi barang, masih ada beberapa yang belum memiliki keterampilan dalam melakukan transformasi bisnis. Salah satunya seperti membuat strategi perencanaan dan distribusi.
Sementara itu Indra menambahkan bahwa swasta harus bergandengan tangan dengan pemerintah untuk mengakselerasi perekonomian melalui pemberdayaan UMKM. Maka dari itu, pihaknya meluncurkan Sampoerna untuk Indonesia dengan dua program yakni Sampoerna Enterpreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC).
SETC merupakan sebuah program pelatihan kewirausahaan pada kompleks terpadu dan komplet seluas 27 hektare di Pasuruan. Pada tahun 2007, SETC telah memberikan fasilitas dan pelatihan bagi 46.000 kepada pelaku UKM dari 79 kabupaten/kota di 20 provinsi. Dalam pelatihannya SETC juga mengaplikasikan 90 hasil riset terapan pertanian terpadu yang dikembangkan oleh UKM dalam berbagai produk. “Satu yang penting dalam pelatihan yang singkat atau lebih lama ialah membangkitkan kepercayaan diri wirausaha untuk bersemangat, tangguh, pantang menyerah,” kata Indra.
Terwujudnya Sampoerna Retail Community karena berkat adanya pelatihan keterampilan bisnis bagi peretail atau pedagang tradisional yang merupaka pelaku usaha mikro. Sejak diluncurkan pada 2008, program yang bermula diikuti 57 orang saat ini sudah menjangkau lebih dari 105.000 pedagang tradisional.
Yasin mengatakan pengembangan pelaku UMKM, tidak hanya dilakukan di kawasan perkotaan seperti di Kota Surabaya. UMKM berpotensi untuk dikembangkan di pendesaan dalam menggerakkan perekonomian masyarakat dan menanggulangi kemiskinan pedesaan.