UMKM milik Andy Hwantono, warga Surabaya biasanya membuat tas kini banting setir membuat membuat baju hazmat atau Alat Perlindungan Diri (APD). (Foto: Dian Kurniawan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintah Kota Surabaya melibatkan ratusan Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Surabaya. UMKM diminta bekerjasama dalam pembuatan masker, alat pelindung diri (APD) seperti baju hazmat dan face shield.
 
“Karena itu kita juga terus mencarikan substitusinya, bagaimana mereka masih tetap produksi dan produksi itu bisa tetap menghasilkan,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati.

 
Wiwiek menjelaskan pelibatan UMKM untuk mendukung pemkot dalam upaya penanganan Covid-19. Mereka dilibatkan dalam pembuatan alat pelindung diri seperti masker dan baju hazmat hingga berbagai produk olahan makanan.


“Jadi kemarin mereka itu kita libatkan dalam pembuatan masker, APD, baju hazmat. Kita juga libatkan dalam pembuatan abon, pembuatan kering tempe dan sebagainya,” katanya.
 
Ia menjelaskan untuk produk kering tempe, pemkot melibatkan hampir 165 UMKM. Sedangkan abon, ada sekitar 10 UMKM, dan sambal pecel 49 UMKM.
 
“ada pula UMKM yang dilibatkan dalam pembuatan APD dan masker kain. Ada sekitat 11 UKM, sedangkan masker, kurang lebih ada 41 UKM,” ungkapnya.
 
Ida Sri Setyaningsih merupakan salah satu pelaku UMKM di Surabaya mengatakan pandemi covid-19 berdampak besar bagi produksi sambal pecelnya. Namun Ida mengaku bersyukur lantaran pemkot mengajak untuk berkolaborasi bersama dalam menangani Covid-19.
 
“Pandemi covid-19 ini memang sedikit banyak juga mempengaruhi produksi kita. Tapi saya senang sekali bisa berpartisipasi mendukung program wali kota di tengah pandemi ini,” kata Ida.
 
Terlebih, usaha yang dijalankan di kawasan Perumahan Gunung Sari Indah blok F/14 Surabaya ini rupanya juga menjadi tumpuan bagi warga di sekitarnya