MNEWS.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng sebanyak 32 pengelola pusat belanja di Kota Pahlawan yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur untuk membuka peluang sebanyak-banyaknya dalam perekrutan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di mal.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap, kerja sama dengan pengelola pusat belanja ini bisa mendorong terciptanya banyak peluang. Mulai dari peningkatan penggunaan produk dalam negeri, penyerapan tenaga kerja, pengentasan kemiskinan, membuka akses promosi hingga pembinaan bagi UMKM.
“Inilah sejatinya, Surabaya mulai bergerak, melakukan pembangunan, baik itu sumber daya manusianya maupun infrastrukturnya,” kata Eri dikutip MNEWS.co.id dari keterangan Dinkominfo Kota Surabaya, Selasa (11/4/2023).
Menyambut baik kerja sama itu, Sutandi Purnomosidi selaku Ketua APPBI Jatim menyatakan mendukung sepenuhnya.
“Sampai saat ini hampir semua mal sudah melaksanakan koordinasi dengan Dekranasda dan para pelaku UMKM binaan Pemkot untuk melakukan pameran dan usaha di dalam mal,” jelas Sutandi.
Sebagai upaya terdekat, lanjutnya, pada Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730, APPBI Jatim akan menggelar event akbar Surabaya Shopping Festival.
“Selain itu kita juga akan menggelar event Surabaya Marathon, kita berharap tahun ini bisa lebih meriah dan menghadirkan berbagai peserta dar nasional maupun internasional untuk mendukung pelaku usaha di mal Surabaya,” ujarnya.
Sementara Achmad Zaini Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya menyebut, kerja sama itu akan dimulai secepatnya usai pembahasan teknis selesai.
Zaini belum bisa memastikan jumlah UMKM maupun pengangguran warga Surabaya yang akan diberi kesempatan membuka tenant atau bekerja di tenant mal.
“Masih kita rapatkan teknisnya dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait,” katanya, Selasa (11/4/2023).
Berdasarkan kesepakatan sementara, tidak ada batasan dari pihak mal. APPBI membuka peluang sebanyak-banyaknya bagi UMKM maupun warga Surabaya yang membutuhkan pekerjaan.
“Gak ada (batasan). Yang penting, produk harus sesuai standar mal. Biar UMKM naik kelas. Belum ada batasan jumlahnya berapa, jadi masih bebas menunggu kita, mal welcome,” tambahnya.
Penyeleksian pendaftar nantinya akan dilakukan melalui aplikasi ASSIK (Arek Suroboyo Siap Kerjo).
“Nanti itu kita ambil dari situ dan direkap mana yang sesuai kebutuhan mal dan disalurkan sesuai minat dan keahlian masing-masing,” bebernya.